Mengendus Password dengan Wireshark

Setelah sebelumnya bermain di Lab dengan Wireshark, kali ini akn berbagi tulisan dari blog sebelah yang berjudul “ANALISIS JARINGAN MENGGUNAKAN WIRESHARK “. Bagian yang menarik adalah sniffing password, yaitu mengendus sandi yang dikirimkan saat lalu lintas data di jaringan. Berikut kutipan dari bagian yang menarik ini.

Sniffing Password

Sniffing password adalah kegiatan untuk mengendus paket yang berisi informasi account di jaringan. Kita akan berusaha login pada situs tertentu dan melihat account yang berhasil di-capture oleh Wireshark.

Langkah-langkah yang dilalui adalah sebagai berikut.

1) Memilih interface, dalam contoh ini dipilih Interface Microsoft. Selanjutnya klik start.

w5

2) Membuka browser kemudian ketikkan alamat yang kamu inginkan. Misalnya http://facebook.com/, pada contoh ini alamatnya disembunyikan demi keamanan

w6

3) Nah setelah me-load alamat di atas, wireshark akan meng-capture packet secara lengkap. Selanjutnya silahkan buka Wireshark anda.

w7

4) Sekarang login menggunakan username dan password yang kalian punya. Kita lihat apakah Wireshark akan membaca username dan password kalian.

w8

5) Sekarang hentikan proses capture Wireshark dengann cara pilih menu Capture–> Stop.

w9

 6) Kemudian buka command prompt untuk melihat alamat IP komputer kita. Ketikkan ipconfig –> Enter, selanjutnya lihat informasi IP dan catat.

 w10

Terlihat bahwa IP komputer kita adalah 192.168.137.125

7) Kita lihat IP dari tujuan alamat login kita. http://www.kkkkkkkkk.com ( alamat disamarkan) degan cara ping  alamat tersebut yaitu ketikkan “ping www.kkkkkkkkk.com” pada command prompt.

w11

8) Sekarang kita sudah mendapatkan 2 alamat IP yaitu

–          alamat IP komputer kita : 192.168.137.125, dan

–          alamat IP  www.kkkkkkkkk.com : xx.yy.xx.yy.

9) Berhubung Wireshark menangkap semua packet, maka kita akan kesulitan untuk melihat informasi lengkap tentang  www.kkkkkkkkk.com. Sekarang kita filter hanya packet pada alamat  www.kkkkkkkkk.com yang akan ditampilakan.

Sintak filter ini adalah sebagai berikut: ” ip.dst==xx.yy.xx.yy”  kemudian tekan Enter.

10) Kemudian cari alamat IP xx.yy.xx.yy kemudian klik kanan –> Applay as Filter –> Selected

w12

11) Double klik alamat IP xx.yy.xx.yy dengan protokol HTTP, lihat username dan password yang berhasil di capture oleh Wireshark.

w13

Diketahui bahwa .

–          usename = 4.35.09.0.22

–          password = Ojolali1.

Selain kedua fungsi tersebut, Wireshark juga dapat digunakan untuk melihat port-port yang terbuka dari ip yang kita analisa.

bermain di Lab dengan Wireshark

Pada postingan sebelumnya, sudah dilakukan percobaan port scanning terkait keamanan informasi dan jaringan komputer. Ya, mengamankan jaringan sama halnya dengan mengunci 1000 pintu dan 1000 jendela. Port scanning dianalogikan dengan memindai mana pintu dan jendela yang terbuka. Tindakan pengamanan jaringan dapat dilakukan dengan informasi port mana yang aktif pada jaringan saat lalu lintas data berlangsung.

Postingan kali ini ialah bermain di Lab dengan Wireshark. Sumber referensi sebagai berikut:

1. Wireshark Lab: Getting Started; atau

2. Wireshark Tutorial.

Pada postingan kali ini merupakan pengamatan protokol jaringan di laptop satu kelas yang berinteraksi dan bertukar pesan dengan mengeksekusi entitas protokol di tempat lain di jaringan lokal. Alat dasar untuk mengamati pesan yang dipertukarkan antara entitas protokol disebut packet sniffer. Packet sniffer yang digunakan adalah Wireshark yang merupakan fitur bawaan dari Kali Linux.

Seperti namanyapacket sniffer menangkap (“mengendus“) message yang dikirim / diterima dari / oleh komputer Anda; juga akan biasanya menyimpan dan / atau menampilkan isi dari berbagai bidang protokol di pesan-pesan yang ditangkap. Tool ini sendiri bersifat  pasif. Wireshark, sebagai packet sniffer  mengamati pesan-pesan yang dikirim dan diterima oleh aplikasi dan protokol yang berjalan pada komputer, tetapi tidak pernah mengirim paket itu sendiri. Demikian pula, paket yang diterima tidak pernah secara eksplisit ditujukan kepada packet sniffer. Sebaliknya, sebuah packet sniffer menerima salinan paket yang dikirim / diterima dari / oleh aplikasi dan protokol yang dieksekusi pada komputer yang digunakan untuk mengendus.

Wireshark, sebagai alat analisis jaringan , menangkap paket secara real time dan menampilkannya dalam format yang dapat dibaca manusia. Wireshark memilki fitur filter, color-coding dan fitur lain yang memungkinkan untuk menggali jauh ke dalam lalu lintas jaringan dan memeriksa paket individu.

Mengendus Paket

1. Pastikan Komputer pada jaringan lokal sudah saling terkoneksi dan Jalankan Wireshark

001 002

2.  Antarmuka grafis (GUI) Wireshark yang ditunjukkan pada Gambar berikut akan tampil.

GUI wireshark

3. Untuk menangkap lalu lintas paket pada jaringan yang digunakan, klik network interface yang digunakan, dalam hal ini eth0, dan klik tombol berwarna hijau – “start a new live capture”. Segera setelah mengklik nama interface, terlihat paket mulai muncul secara real time. Gambar berikut menampilkan proses capturing pada eth0 interface dengan filter pada ip 192.168.2.5. Klik tombol stop capture dekat sudut kiri atas jendela ketika ingin menghentikan capturing lalu lintas data.

009

4 Pada hasil capture berikut, terlihat beberapa warna yang berbeda: merah, kuning dan hijau. Seperti traffic light aja. :p

Ok. Hijau ialah hasil pengecekan sintaks valid (valid result of continuous syntax check). Merah berarti invalid sedangkan Kuning berarti “mungkin merupakan hasil yang tidak diinginkan” (may have unexpected results). Terlihat pada protocol browser berlatar belakang kuning dengan INFO: “Host Announcement ROBY-PC, Workstation, PC, Server …”. Sedangkan dua baris teratas berwarna merah, yaitu protokol MDNS.

005

Color Coding

Selain warna latar belakang pada daftar paket yang ter-capture saat filter, dikenal  juga Color Coding saat proses capturing berjalan. Mungkin akan terlihat paket disorot dalam warna hijau, biru, dan hitam. Wireshark menggunakan warna untuk membantu pengidentifikasian jenis lalu lintas sekilas. Secara default, hijau untuk lalu lintas TCP, biru tua untuk lalu lintas DNS, biru muda untuk lalu lintas UDP, dan hitam untuk mengidentifikasi paket TCP dengan masalah – misalnya, paket yang disampaikan telah out-of-order.

Sampel Captures

Saat percobaan, transaksi data yang dilakukan ialah berupa ping antarkomputer dan proses berbagi file dengan aksi copy dari satu host dan paste di host lain. Wiki Wireshark telah menyediakan berkas contoh capture (Wireshark Sampel Captures) yang dapat diunduh dan diperiksa untuk dianalisis.

Membuka file capture mudah; klik Open pada layar utama dan telusuri berkas yang diunduh. Hasil capturing percobaan sendiri juga dapat disimpan untuk dibuka nanti.

Filtering Packets

Pada percobaan dilakukan filter pada ip tertentu. Filtering dilakukan untuk memeriksa sesuatu yang spesifik.

Cara yang paling dasar untuk menerapkan filter adalah dengan mengetik ke dalam kotak filter di bagian atas jendela dan mengklik Apply (atau menekan Enter). Sebagai contoh, ketik dns” dan Anda akan melihat hanya paket DNS. Ketika Anda mulai mengetik, fitur AutoComplete Wireshark akan membantu pengetikan.

Filtering juga dapat dilakukan dengan mengklik Analyze Menu dan pilih Display Filters untuk membuat filter baru.

Hal lain yang menarik untuk filtering adalah klik kanan paket dan pilih Follow TCP Stream.

Anda akan melihat percakapan penuh antara klien dan server.

Tutup jendela dan Anda akan menemukan filter telah diterapkan secara otomatis Wireshark menunjukkan Anda paket yang membentuk percakapan.

Inspecting Packets

Klik paket yang dipilih dan lihat ke bagian penampil detail dari suatu paket untuk melihat rinciannya, persis di bawah penampil daftar paket.

Anda juga dapat membuat filter dari sini klik kanan salah satu rincian dan gunakan Apply as Filter submenu untuk membuat filter berdasarkan yang dipilih.

Demikianlah catatan pengenalan Wireshark saat bermain di Lab. ^.^

Sekedar tambahan, suatu paper dari Konferensi Nasional Sistem Informasi 2011 dapat menjadi referensi dengan judul “Membandingkan Analisa Trafik Data Jaringan Komputer antara Wireshark dan NMap“. Tabel 1 memperlihatkan hasil perbandingan yang dimuat pada paper tersebut. Selamat belajar. 🙂

Tabel NMap dan WireShark

PORT SCANNING dengan NMAP pada Kali Linux

Nmap (Network Mapper) adalah sebuah aplikasi atau tool yang berfungsi untuk melakukan port scanning. Nmap dibuat oleh Gordon Lyon, atau lebih dikenal dengan nama Fyodor Vaskovich. Aplikasi ini digunakan untuk meng-audit jaringan yang ada. Dengan menggunakan tool ini, kita dapat melihat host yang aktif, port yang terbuka, Sistem Operasi yang digunakan, dan feature-feature scanning lainnya. Pada awalnya, Nmap hanya bisa berjalan di sistem operasi Linux, namun dalam perkembangannya sekarang ini, hampir semua sistem operasi bisa menjalankan Nmap. (http://id.wikipedia.org/wiki/Nmap). Pada kali ini digunakan aplikasi Nmap yang merupakan fitur dari Kali Linux.

1. Pastikan komputer yang digunakan terkoneksi dengan jaringan yang dituju.

a. melihat dan menset konfigurasi jaringan dari komputer untuk jaringan 192.168.1.0/25

Karena menggunakan Kali Linux pada mesin virtual, dengan pengaturan jaringan ter-bridge pada mesin virtual, IP pada windows OS berbeda dengan IP pada Kali Linux. Sebagai contoh, IP pada windows diset pada 192.168.1.13 melalui GUI pengaturan jaringan  dan IP pada Kali Linux diset pada 192.168.1.63 dengan perintah ifconfig eth0 192.168.1.63 netmask 255.255.255.128 (user root). Kali4 b.  melakukan tes ping pada satu atau beberapa komputer pada jaringan. dicontohkan tes ping ke 192.168.1.52 Kali8 c. Secara visual, terlihat komputer terkoneksi pada jaringan komputer lokal 192.168.1.0/25 Kali9

2. Pada jaringan yang terkoneksi, siap dilakukan port scanning

dengan perintah pada nmap dengan format sebagai berikut:

“nmap <option> <target>” Untuk optionnya, silakan gunakan perintah : “nmap –help”

Dan beberapa perintah-perintah lain bisa digunakan, tergantung kondisi, bisa dibaca di http://www.toolshowto.com

Pada kali ini, dicobakan pada jaringan wi-fi pasca Fakultas Teknik UNP Padang, dengan terlebih dahulu menset pada pengaturan mesin virtual untuk mengenable jaringan wi-fi adapter secara ter-bridge dan memastikan Kali Linux terkoneksi pada jaringan. Perintah yang dipakai adalah perintah berikut ini :

-sS (TCP SYN scan) 
SYN scan merupakan opsi scan baku dan terpopuler dengan alasan yang baik. Ia dapat dilakukan dengan cepat, memeriksa ribuan port per detik pada jaringan yang cepat tidak dihalangi oleh firewall yang membatasi. Scan SYN relatif tidak mengganggu dan tersembunyi, karena ia tidak pernah melengkapi koneksi TCP. Ia juga bekerja terhadap stack TCP yang sesuai alih-alih tergantung pada platform khusus sebagaimana scan FIN/NULL/Xmas, Maimon dan idle. Ia juga memungkinkan pembedaan yang tegas dan handal antara status open, closed, dan filtered.Teknik ini seringkali diacu sebagai pemeriksaan setengah terbuka (half-open scanning), karena anda tidak membuka seluruh koneksi TCP. Anda mengirim sebuah paket SYN, seperti anda ingin melakukan koneksi sesungguhnya dan kemudian menunggu tanggapan. SYN/ACK menandakan port sedang mendengarkan (open), RST (reset) menandakan tidak sedang mendengarkan. Jika tidak ada tanggapan setelah beberapa kali pengiriman ulang, port ditandai sebagai tersaring (filtered). Port juga ditandai sebagai tersaring bila diterima kesalahan ICMP unreachable (tipe 3, kode 1, 2, 3, 9, 10, atau 13).

  a. Aplikasi Nmap pada Kali Linux eth1_2 b. Kali Linux terkoneksi pada Jaringan Pasca FT_UNP, dengan terlebih dahulu terhubung via windows. Dua gambar berikut menunjukkan koneksi pada windows  dan Koneksi pada Kali Linux

eth1_5

eth1_1

c. Menjalankan scanning port Nmap, dengan perintah: nmap -sS -O 192.168.197.64/26 eth1_6 d. Hasil Port Scanning Terlihat bahwa Nmap telah dilakukan, menemukan bahwa jaringan tersedia untuk sebanyak 64 alamat IP, dengan 54 hosts up setelah scanning selama 2030.61 detik. eth1_7 Salah satu hasil scanning pada IP tertentu ialah sebagai berikut :

Nmap scan report for 192.168.197.102

Host is up (0.00066s latency).

Not shown: 990 closed ports

PORT      STATE SERVICE

135/tcp   open  msrpc

139/tcp   open  netbios-ssn

445/tcp   open  microsoft-ds

49152/tcp open  unknown

49153/tcp open  unknown

49154/tcp open  unknown

49155/tcp open  unknown

49156/tcp open  unknown

49157/tcp open  unknown

49158/tcp open  unknown

MAC Address: 74:2F:68:37:E7:6C (Azurewave Technologies)

Device type: general purpose

Running (JUST GUESSING): Microsoft Windows 7|2008|2012|Vista|Longhorn (98%)

OS CPE: cpe:/o:microsoft:windows_7::- cpe:/o:microsoft:windows_7::sp1 cpe:/o:microsoft:windows_server_2008::sp1 cpe:/o:microsoft:windows_8 cpe:/o:microsoft:windows_2012 cpe:/o:microsoft:windows_vista cpe:/o:microsoft:windows

Aggressive OS guesses: Microsoft Windows 7 SP0 – SP1, Windows Server 2008 SP1, or Windows 8 (98%), Microsoft Windows 7 or Windows Server 2008 R2 (97%), Microsoft Windows Server 2008 SP2 (97%), Microsoft Windows 7 or Windows Server 2012 (96%), Microsoft Windows 7 Ultimate (96%), Microsoft Windows Server 2008 (95%), Microsoft Windows 7 or Windows Server 2008 (95%), Microsoft Windows Server 2008 R2 (95%), Microsoft Windows Vista or Windows 7 SP1 (95%), Microsoft Windows 7 SP0 – SP1 or Windows Server 2008 (95%)

No exact OS matches for host (test conditions non-ideal).

Network Distance: 1 hop

Hasil Scan Selengkapnya untuk keperluan pembelajaran, disimpankan dalam bentuk dokumen pengolah kata.

Selesai.

Belajar Pasang Kali Linux pada Oracle VM VirtualBox

Belajar Pasang Kali Linux pada Oracle VM VirtualBox

Oleh: Rahmadhani M

 

Kali Linux adalah kelanjutan dari BackTrack, merupakan sistem operasi yang digunakan untuk penetration testing.Kali Linux berbasis Debian GNU/Linux Distribution dan dilengkapi dengan berbagai tool untuk keperluan penetration testing. Sedangkan Virtual Box adalah mesin atau komputer virtual yang dikembangkan oleh Oracle. Dengan menggunakan VirtualBox, berarti anda bisa menggunakan sistem operasi termasuk Kali Linux tanpa harus meng-instal-nya dalam hard disk.

Cara instal Kali Linux dalam VirtualBox adalah sebagai berikut:

Siapkan berkas instalasi VirtualBox dan disc Kali Linux ( ex. dalam bentuk *.iso) yang sesuai dengan platform komputer/laptop.

  1. Instalasi VirtualBox

Pada kesempatan kali ini, digunakan sistem operasi Windows 64 bit

Klik kanan pada berkas aplikasi VirtualBox yang telah disiapkan dan pilih “Run as administrator”.

Gb 02

Selanjutnya muncul layar selamat datang dalam proses instalasi VirtualBox. Silakan baca dan Klik tombol Next untuk melanjutkan.

Gb 03

Di bagian ini, kita dapat menentukan fitur apa yang akan dipasang atau tidak, mulai dari dukungan terhadap USB, jaringan sampai script Phyton untuk VirtualBox API. Di bagian ini kita juga dapat menentukan lokasi folder VirtualBox akan dipasang. Biarkan seluruh pengaturan folder dan fitur aplikasi yang akan dipasang pada posisi bawaan sekarang. Klik tombol Next untuk melanjutkan.

Gb 04

Di bagian ini, kita dapat menentukan apakah cara akses VirtualBox secara cepat (shortcut) akan dipasang pada bagian desktop dan Quick Launch Bar. Aktifkan Register file associations agar file dengan ekstensi terkait VirtualBox dikenal oleh sistem operasi. Klik tombol Next untuk melanjutkan.

Gb 05

Selanjutnya muncul pemberitahuan, bahwa dalam proses instalasi, kartu jaringan yang ada pada komputer akan dinonaktifkan untuk sementara waktu. Klik tombol Yes untuk melanjutkan proses instalasi.

Gb 06

VirtualBox sudah memiliki informasi yang diperlukan dan siap untuk dipasang. Klik tombol Install untuk memulai proses instalasi VirtualBox.

Gb 07

Layar selanjutnya menginformasikan bahwa proses instalasi VirtualBox sedang berlangsung.

Gb 08

Setelah seluruh proses selesai, akan muncul layar pemberitahuan berikut ini. Klik tombol Finish untuk keluar dari proses instalasi dan menjalankan aplikasi VirtualBox.

Gb 09

Berikut Tampilan aplikasi VirtualBox yang baru dipasang.

Gb 10

 

  1. Membuat Virtual Mesin Di VirtualBox

Kali ini bagian Membuat Virtual Mesin Di VirtualBox untuk keperluan Kali Linux, diawali dengan meng-klik “New” sehingga tampil layar Create Virtual Machine. Pada kolom pertama, diisi nama, ex. Kali Linux, berikutnya tipe terpilih ke pilihan Linux dan Version ke pilihan, dalam hal ini, Ubuntu (64 bit), bersesuaian dengan berkas disc Kali Linux 64 bit yang telah disiapkan.

Gb 11

Selanjutnya, tentukan besar Memory yang ingin dialokasikan untuk Kali Linux dalam VirtualBox. Dalam hal ini, dipilih besaran 1024 MB, mengingat laptop yang digunakan mempunyai memori 4 GB dan untuk sistem operasi utama yang digunakan dapat berjalan lancar pada memori 2 GB (Lihat pada Task Manager dari Komputer yang digunakan). Selanjutnya klik “Next”.

Gb 12

* Gambar dari Task manager dari Sistem yang dipakai

memori

 

Selanjutnya pilih “Create a virtual hard drive now”, dan klik “Create”.

Gb 13

Selanjutnya, biarkan pilihan bawaan aplikasi, yaitu “VDI (VirtualBox Disk Image)” dan klik “Next”.

Gb 14

Selanjutnya, biarkan pilihan default, yaitu “Dynamically allocated’ dan klik “Next”.

Gb 15
Selanjutnya, beri nama Virtual Drive dan tentukan besarnya, dalam hal ini dialokasikan sebesar 16 GB , dan klik “Create”.

Gb 16

Besaran alokasi HDD berdasarkan referensi sebagaimana dikutip berikut “Allocate at least 15 GB of hard disk to the virtual machine” pada http://kanishkashowto.com/2013/09/03/how-to-install-kali-linux-in-virtualbox-step-by-step-guide/

 Update 9 September 2014:

Ubah lokasi harddisk dari default “Kali Linux” pada partisi C: dari Windows OS, dengan cara mengklik gambar folder dan ubah ke lokasi partisi selain C: dari Windows OS. Hal ini untuk menghindari kegagalan pemasangan akibat bentrok dengan aturan hak baca tulis oleh user pada partisi Windows, walaupun sudah menjalankan program virtualbox dengan cara run-as administrator.

OK. Mesin Virtual sudah terbentuk. Sudah ada satu komputer virtual yang siap diisi. Lakukan pengaturan pada komputer virtual dengan cara klik “Settings” untuk pengaturan jumlah core prosesor, RAM, Harddisk dan lain sebagainya dari mesin virtual yang baru.

Gb 18

Pada kesempatan kali ini, hanya dilakukan pengaturan pada bagian storage, untuk pemilihan disc Kali Linux yang telah disiapkan di awal.klik “Storage”. Kemudian klik “Empty” pada “Controller: IDE”.

Gb 19

Selanjutnya, klik icon DVD pada bagian “Attributes”. Kemudian klik “Choose a virtual CD/DVD disk file”.

Gb 20

Pilih file ISO Kali Linux yang telah disiapkan dan klik “Open”. Kemudian klik “OK”.

Gb 19

Selanjutnya klik “Start” pada jendela utama Virtual Box.

Gb 23

Selanjutnya, tekan “Enter” dengan highlight pada “Live (amd64)” untuk melakukan boot.

Gb 24

Live CD Kali linux ini dimaksudkan untuk mengetes Mesin Virtual yang telah dibuat, apakah sanggup menjalankan OS Kali Linux. Pengalaman di awal, saat langsung pilih instalasi yang berada di daftar paling bawah dan setelah selesai keseluruhan proses instalasi, Kali Linux gagal booting dan Virtual Box menampilkan peringatan error.Pengaturan saat itu mesin virtual berada pada versi linux 2.6 / 3.x dan besaran kapasitas harddisk pada posisi default: 8 GB.

3. Instalasi Kali Linux

Kali Linux berhasil jalan secara Live.

Kali Linux

Setelah berada dalam Graphical Interface Kali Linux dan untuk melanjutkan pemasangan Kali Linux, klik “Applications” > “System Tools” > “Install Kali Linux”.

Kali Linux 01

Berikut Proses Pemasangan Kali Linux, dimulai dari pemilihan bahasa.

Kali Linux 02

Berikutnya pemilihan lokasi.

Kali Linux 04

Kali Linux 05

Dilanjutkan dengan pemilihan jenis bahasa dan keyboard komputer / laptop.

Kali Linux 06

Kali Linux 07

Installer memuat komponen-komponen instalasi.

Kali Linux 08

Berikut diminta nama server, boleh dikosongkan. Pada kesempatan kali ini, nama server dikosongkan.

Kali Linux 09

Begitu pula dengan form isian nama domain. Boleh dikosongkan.

Kali Linux 20

Selanjutnya pada pengaturan sandi, Silakan isi dan atur sandi untuk user Root pada sistem Kali Linux yang dipasang.

Kali Linux 22

Selanjutnya pemilihan time zone waktu. Dalam hal ini, Waktu Indonesia bagian Barat.

Kali Linux 23

Selanjutnya, installer Kali Linux memeriksa harddisk tempat pemasangan sistem nanti.

Kali Linux 24

Biarkan pada posisi pilihan bawaan aplikasi, : “Guided – use entire disk”. Klik “continue”.

Kali Linux 25

Selanjutnya konfirmasi partisi harddisk yang digunakan. Karena menggunakan seluruh kapasitas harddisk pada Mesin Virtual, cuma ada satu pilihan pada daftar. Klik “continue”.

Kali Linux 26

Selanjutnya, untuk pengguna pemula, biarkan pada posisi pilihan “All files in one partition (recommended for new users)”. Klik “continue”.

Kali Linux 27

Selanjutnya, konfirmasi partisi yang telah disiapkan dan penulisan harddisk sesuai informasi pada layar. Klik “continue”.

Kali Linux 28

Pada konfirmasi penulisan konfigurasi partisi ke harddsik, pilih “Yes”. Klik “continue”.

Kali Linux 29

Proses pemasangan kali Linux pada Mesin Virtual mulai berjalan. Silakan ditunggu atau ditinggal istirahat sebentar.

🙂

Kali Linux 30

Proses instalasi selesai, sistem mulai booting dan menampilkan jendela password untuk masuk ke sistem. Silakan isi dengan sandi yang dibuat pada saat proses pemasangan sistem.

Kali Linux 31

Alhamdulillah, Kali Linux berhasil dipasang pada Mesin Virtual.

The Chief Information Officer – Part 2

Peran dan Tanggung Jawab

Menurut Schubert (2004), keadaan profesi kepemimpinan teknologi informasi tidak berbeda dari profesi lainnya dalam tahap awal: Hal ini berkembang. Dari konteks organisasi, karena semua perusahaan bekerja pada tingkat yang unik dari manajemen TI kematangan, tanggung jawab orang di bagian atas dari organisasi TI mengikuti siklus tersebut sentralisasi istimewa yang sama dan menanggapi pengaruh bahwa iklim usaha yang berlaku memiliki dari sudut pandang kematangan organisasi secara keseluruhan. Di tengah semua fluks ini, CIO dapat mengandalkan satu konsistensi dari organisasi ke organisasi di semua tingkat kematangan TI, Jangkauan horisontal dari dan harapan diletakkan pada CIO jauh  lebih besar daripada mereka 10 tahun yang lalu.  Apakah CIO melapor kepada chief executive officer (CEO), CIO diharapkan akan lebih pengusaha daripada teknologi yang diharapkan untuk memimpin dan mengelola secara langsung, melalui pengaruh, atau melalui kombinasi keduanya. Dalam konteks ini sama mencapai horizontal yang lebih besar, organisasi mungkin atau mungkin tidak mengharapkan CIO untuk tampil sebagai anggota kunci dari tim eksekutif senior yang secara langsung berpartisipasi dalam pengembangan strategi kunci perusahaan, taktik, dan inisiatif. Tergantung pada perusahaan, budaya, dan CEO pada khususnya, CIO baik memegang posisi eksekutif kunci dengan semua tanggung jawab kepemimpinan obligat atau bekerja sebagai manajer kepala utilitas TI perusahaan.

Dalam konteks periode pertumbuhan ekonomi dan teknologi yang signifikan dan kemerosotan ekonomi yang signifikan, lebih tercerahkan tim eksekutif senior melihat ke CIO dalam masa pertumbuhan untuk membantu mereka memaksimalkan peluang bagi perusahaan dan karyawan untuk mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan itu: untuk mendapatkan signifikan keunggulan kompetitif. Demikian juga, mereka tercerahkan tim eksekutif senior yang sama melihat ke CIO pada saat kemerosotan untuk membantu mereka membuat sebagian besar apa yang mereka miliki, menemukan cara untuk meningkatkan keuntungan apapun terhadap kompetisi, menyediakan teknologi untuk mendapatkan produktivitas terbesar dari tenaga kerja mereka, dan untuk menemukan cara untuk mendapatkan lebih banyak seluruh perusahaan (Schubert,2004).

Melihat CIO dalam konteks otoritas organisasi, sangat menarik untuk melihat berbagai tanggung jawab pelaporan CIO. Dalam sebuah survei yang dikutip di Schubert (2004), 26% dari 500 dari Fortune 1000 memiliki CIO yang melaporkan kepada CEO, ketua, atau presiden, dengan sisanya pelaporan kepada eksekutif tingkat yang lebih rendah. Dalam survei yang sama, 30% dari 100 CIO di perusahaan peringkat teratas melaporkan langsung ke eksekutif tertinggi.
Fokus dan prioritas selalu menantang orang-orang yang bekerja di posisi eksekutif senior, terutama CIO. Dengan sifat dari pekerjaan, ia memiliki strategis serta peran taktis. Meskipun peran CIO seharusnya terutama strategis, CIO selamanya dikaitkan dengan kelompok TI. Akibatnya, CIO harus siap untuk menangani sejumlah isu-isu taktis, dan bahkan proyek, apakah posisi melibatkan langsung TI tanggung jawab manajemen kelompok. Dengan demikian, CIO terus ditantang untuk tetap fokus pada pencapaian tujuan strategis sementara memprioritaskan kegiatan kerja pribadi kunci dan TI kegiatan kerja organisasi untuk memenuhi komitmen memungkinkan untuk rekan-rekan dan mitra (Schubert, 2004).

Secara khusus, CIO bekerja dalam kemitraan dengan rekan-rekan untuk memastikan bahwa strategi organisasi perusahaan dijabarkan ke dalam rencana ditindaklanjuti bahwa tim TI dapat mengeksekusi. CIO menunjukkan hubungan kemitraan yang memungkinkan dengan tampak menyelaraskan dan memprioritaskan sumber daya TI dengan komitmen yang dibuat kepada rekan-rekan (Schubert,2004). Sebuah tantangan khusus mungkin muncul untuk CIO saat ini ketika CEO baru memiliki TI latar belakang. Nortel Networks Corp menunjuk mantan eksekutif Motorola Inc Mike Zafirovski presiden dan CEO pada tahun 2005. Sebelum dia memulai pekerjaan barunya, Zafirovski mengumumkan pada konferensi pers bahwa ia berencana untuk membangun sistem pendukung bagi pelanggan dan memiliki fokus yang lebih tajam pada perusahaan TI (Computerworld, 2005).

Menurut Gartner (2005), CIO menghadapi tuntutan peningkatan pada waktu dan perhatian

mereka. Waktu merampas CIO kapasitas manajemen. CIO dapat memperluas kapasitas manajemen mereka dengan memanfaatkan sebuah kantor. CIO memiliki pekerjaan besar dengan bisnis yang beragam, teknis, dan tanggung jawab organisasi. Masalah-masalah yang kompleks seputar tanggung jawab ini memerlukan koordinasi dan berpikir untuk menyelesaikan dengan benar. CIO perlu cara untuk mendapatkan kapasitas manajemen yang lebih tanpa meningkatkan overhead dan birokrasi. Membuat waktu melibatkan memperluas kapasitas manajemen CIO
dan sistem kepemimpinan. Memimpin CIO membuat kantor CIO dalam menanggapi tantangan ini.

Kantor CIO menyediakan struktur organisasi untuk memperluas manajemen kapasitas tanpa membangun overhead dan birokrasi. Sebuah kantor CIO memanfaatkan kapasitas manajemen dan membangun generasi berikutnya pemimpin dalam organisasi IS. Kantor CIO adalah struktur organisasi untuk CIO, IS, dan bisnis. CIO menentukan ruang lingkup dan peran kantor sesuai dengan kebutuhan mereka. CIO menggunakan kantor untuk memperkuat IS. Peran dalam kantor dari CIO mencerminkan fokus perusahaan-lebar dan posisi khusus. Gartner menunjukkan empat model kantor alternatif:

  1. Sebuah kantor semiformal dari CIO menyediakan alat yang fleksibel untuk menanggapi masalah IT. Kantor semiformal TRW Automotive yang terintegrasi ke dalam IS kepemimpinan.
  2. Sebuah kantor kolaboratif dari CIO memberikan kelincahan untuk mengatasi masalah, dan sumber daya untuk mengikuti mereka melalui.
  3. Sebuah kantor koordinasi dari CIO menghubungkan IS di seluruh unit bisnis. Tyco Fire & Security menggunakan kantor untuk membantu menjalankan IS seperti bisnis.
  4. Sebuah kantor directional dari CIO memperluas jangkauan kepemimpinan CIO. Landsbond der Christelijke Mutualiteiten menggunakan kantor untuk mengarahkan IS dan perubahan bisnis.

Kantor CIO merupakan sebuah peningkatan pada manajemen yang ada dan struktur pemerintahan. CIO memilih model yang paling relevan dengan kebutuhan bisnis, sehingga menghindari untuk menciptakan sebuah fungsi administrasi yang akan dilihat sebagai biaya overhead manajemen atau birokrasi (Gartner, 2005).

 

Perilaku Kepemimpinan

Gartner (2005) telah mempelajari perubahan peran CIO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isu-isu penting bagi para pemimpin TI meliputi:

  • Mengemudi manajemen infrastruktur pada saat industri yang bertabrakan dan teknologi menjadi komoditi.
  • Berinovasi pada saat kecerdasan perusahaan tampaknya menjadi satu-satunya yang dapat dibedakan
  • Memprioritaskan pada saat peluang pasar bersifat sementara dan singkat
  • Meningkatkan persepsi informasi tentang transaksi menjadi lebih penting daripada transaksi sendiri

Pemimpin harus memimpin transformasi saat melakukan. Pemimpin yang diperlukan untuk menjembatani kesenjangan antara bergerak menuju masa depan yang cerah dan memastikan tingkat kinerja yang diperlukan. Proses ini memerlukan kompetensi CEO di CIO. Berdasarkan bakat, keterampilan, proses pendukung, dan keinginan untuk mendapatkan hal yang benar dilakukan dengan benar, CIO akan mengembangkan visi, merencanakan dan mencapai kinerja saat ini dan transformasi masa depan. Dengan demikian, CIO akan menunjukkan perilaku kepemimpinan ditandai dengan (Gartner, 2005):

  •  Meneliti: Kemampuan untuk dengan cepat mengumpulkan informasi dari berbagai macam sumber, menganalisis, dan mensintesis suatu metode atau model yang memecahkan masalah atau berbagai masalah secara kreatif atau inovatif.
  • Wawancara: Kemampuan untuk merumuskan pertanyaan yang digunakan dalam percakapan untuk memperoleh fakta-fakta atau pernyataan dari orang lain, dan kemauan untuk mendengarkan apa yang individu harus katakan.
  • Rekayasa:. Kemampuan untuk menerapkan prinsip-prinsip logika, sains, dan matematika untuk memahami sistem dan proses untuk memperbaiki mereka.
  • Kuliah: Kemampuan untuk menjelaskan mengenai hal penting disampaikan sebelum penonton untuk menginformasikan / mengajar mereka dan meyakinkan atau membujuk mereka untuk tindakan lebih lanjut.
  • menengahi: Kemampuan untuk mendamaikan perbedaan komponen sumber daya jaringan atau aset untuk mencapai tujuan bersama.
  • Pelatihan: Kemampuan dan kemauan untuk mentransfer pengetahuan tentang subjek untuk individu, yang memungkinkan mereka untuk berhasil pada tugas yang diberikan, dan (jika perlu) untuk mengidentifikasi kelemahan mereka dan membantu mereka dalam memperbaiki kelemahan-kelemahan.
  • Pengorganisasian: Kemampuan untuk meletakkan segala sesuatu bersama-sama secara tertib, fungsi, dan seluruh terstruktur.

Gartner (2005) berpendapat bahwa apa yang dibutuhkan dalam kepemimpinan CIO adalah kecerdasan, semangat, dan keberanian. Konvergensi teknologi dan bisnis tren akan membutuhkan bisnis dan teknologi kecerdasan. Gairah diperlukan untuk menciptakan kesamaan visi dan kohesif. Keberanian diperlukan untuk mengambil risiko pribadi dan profesional, untuk membuat keputusan yang cepat dalam terang ambiguitas, untuk jujur ​​pada nilai-nilai inti dan nilai-nilai yang diperlukan organisasi masa depan, dan untuk mengenali ini bukan upaya altruistik.

Kadang-kadang dikatakan bahwa ada perbedaan antara perilaku kepemimpinan CIO sektor publik dan sektor swasta CIO. Kepemimpinan sektor swasta umumnya dianggap sebagai lebih tinggi dari sektor publik, dan upaya sering dilakukan untuk mentransfer strategi kepemimpinan sektor swasta ke sektor publik (Dargie, 1998). Namun, tidak jelas bahwa konteks yang cukup mirip. Ilmuwan politik melihat sifat politik manajemen publik sebagai konteks sosial yang unik di mana warga negara dan pejabat terpilih, bukan eksekutif individu, adalah pelaku utama. Hal ini menempatkan sektor publik CIO dalam peran menyeimbangkan antara serangkaian ketegangan yang intrinsik dualitas dari domain publik.

Studi yang ada memprediksi kontak lebih formal dan kontak eksternal bagi manajer sektor publik. Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Dargie (1998), ditemukan bahwa kepala eksekutif sektor publik menghabiskan hampir tiga perempat dari waktu mereka di pertemuan, dan sebagian pertemuan juga direncanakan. Kontak diformalkan. Kepala eksekutif bertemu kelompok daripada individu. Mereka tidak bekerja sendiri. Pekerjaan kantor berbasis, dan CIO publik memenuhi sebagian besar kontak dari dalam organisasi nya sendiri. Kepala eksekutif di sektor publik menghabiskan sebagian besar waktu di sesi review, dengan sedikit waktu pada strategi. Ulasan menggambarkan mayoritas pertemuan di mana kepala publik Exec utive terlibat: berbasis isu, agendered, multi-tujuan, panjang, maupun internal (Dargie, 1998).

Dalam studi kemudian, Dargie (2000) mengacu pada studi kasus kepala eksekutif dari publik, swasta, dan sektor sukarela, yang melihat apa kepala eksekutif lakukan dan bagaimana peran mereka berkaitan dengan konteks di mana mereka bekerja. Kepala eksekutif swasta tidak bekerja dengan kelompok-kelompok atau yang mereka terlibat dalam pengambilan keputusan komite – mereka lebih suka bertemu orang-orang atas dasar satu-ke-satu. The sukarela kepala eksekutif sektor bertindak dalam peran pendukung untuk pengawas, anggota, dan relawan.

The Chief Information Officer – part 1

Pengantar

Para chief information officer (CIO) dapat didefinisikan sebagai peringkat tertinggi eksekutif IT  yang biasanya menunjukkan peran manajerial yang membutuhkan komunikasi yang efektif dengan pimpinan elit manajemen, perspektif perusahaan yang luas dalam mengelola sumber daya informasi, pengaruh pada strategi organisasi, dan tanggung jawab untuk perencanaan IT. Definisi ini sejalan dengan penelitian yang menerapkan kriteria berikut ketika memilih CIO untuk pengamatan empiris: (1) Peringkat eksekutif teknologi informasi tertinggi, (2) laporan tidak lebih dari dua tingkat dari CEO (yaitu, baik laporan ke CEO atau laporan ke salah satu laporan langsung CEO), (3) bidang tanggung jawab meliputi sistem informasi, operasi komputer, telekomunikasi dan jaringan, otomatisasi kantor, end-user computing, help desk, perangkat lunak komputer dan aplikasi, dan (4) tanggung jawab strategis perencanaan IS / IT. Menurut Gartner (2005), hanya beberapa CEO melihat CIO sebagai rekan kerja. Kebanyakan CEO melihat CIO mereka sebagai pemimpin operasional yang efektif. Namun hanya beberapa melihat mereka sebagai pemimpin bisnis penuh. Ada kesempatan bagi CIO untuk membangun hubungan mereka dengan CEO dan para pemangku kepentingan lainnya – untuk meningkatkan pengaruh mereka dan untuk meningkatkan kontribusi sistem informasi dan teknologi informasi.

Posisi CIO

CIO  muncul pada tahun 1970 sebagai akibat dari peningkatan kemajuan TI yang sangat pesat serta kebutuhan akan manajerial TI pada perusahaan. Pada awal 1980-an, CIO sering digambarkan sebagai penyelamat perusahaan yang menyelaraskan dunia bisnis dan teknologi. CIO digambarkan sebagai generasi baru manajer informasi yang bertanggung jawab untuk mengawasi, perekrutan, pelatihan, dan memotivasi dalam bidang TI  (Grover, Jeong, Kettinger, & Lee, 1993). Bahkan diawal 1990-an CIO bukan saja sebagai pelaksana yang memperlancar urusan TI, tetapi lebih dari itu CIO mempunyai kewenangan, mengendalikan dan menjadi sumber informasi akhir dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan yang langsung terhubung ke CEO.

Iklan Pekerjaan  untuk posisi  sistem informasi pada tahun 1970-1990  kembali ditampilkan oleh Todd, McKeen, dan Gallupe (1995). Mereka menganalisa posisi tertentu yang berhubungan dengan programmer, analis sistem, dan manajer sistem informasi. Ini adalah posisi kedua yang menarik di sini. Pada penelitian, dianggap bahwa kesuksesan manajer sistem informasi harus memiliki perpaduan antara pengetahuan teknis dan  keterampilan bisnis terkait. Selanjutnya, mereka harus memiliki keterampilan interpersonal yang efektif. Selama periode 20 tahun, Todd et al. (1995) menetapkan bahwa tak ada banyak perubahan dalam keterampilan yang dibutuhkan ditunjukkan dalam iklan pekerjaan.

Benyamin, Dickinson, dan Rockart (1985) mengemukakan bahwa munculnya peran CIO mewakili pengakuan atas pentingnya peran yang harus dijalankan dalam organisasi. Kaarst-Brown (2005), sangat disayangkan bahwa 20 tahun kemudian, pada tahun 2005, CIO masih dipegang dalam hal lebih rendah daripada para manajer senior pada unit bisnis yang lebih kecil lainnya. Kaarst-Brown (2005) menunjukkan alasan kesenjangan ini mungkin disebabkan beberapa item pada daftar berikut :

  • Konflik kepribadian
  • Kurangnya visi teknologi perusahan
  • Tidak selarasnya tujuan TI
  • Kurangnya pengetahuan bisnis
  • Kurangnya kesadaran TI di antara eksekutif bisnis
  • struktur formal dan pelaporan hubungan yang tidak tepat

Kolbasuk (2005) memaparkan bahwa persepsi CIO dalam organisasi dapat berkembang. Dia (Kolbasuk) menyatakan bahwa pada akhirnya mereka (CIO) mungkin akhirnya akan mendapatkan rasa hormat karena posisi mereka bisa menjadi anggota dewan direksi perusahaan besar. Pergerakan ke tingkat dewan ini dalam organisasi menunjukkan persepsi peran CIO berkembang dari seorang manajer terutama difokuskan pada regulasi, penataan IT kantor, dan tugas administratif untuk menerapkan teknologi informasi pada tingkat strategis untuk memfasilitasi keunggulan kompetitif melalui pemahaman bagaimana fungsi proses bisnis dan dapat disesuaikan dengan perubahan lingkungan perusahaan.

Sebagai seorang manajer, CIO berperan menghadapi  sumber daya manusia dari perekrutan, pelatihan staf, dan retensi, dan peran penentuan anggaran keuangan , peramalan, dan otorisasi. Sebagai penyedia layanan teknologi untuk  pengguna, sejumlah besar pekerjaan dalam publisitas, promosi, dan hubungan internal dengan manajemen pengguna tetap. Sebagai manajer yang mengolah informasi virtual organisasi , CIO harus mengkoordinasikan sumber layanan informasi yang tersebar di seluruh dan di luar batas-batas perusahaan. CIO harus lebih memperhatikan semua permasalahan group yang membuat tugasnya lebih dari sekedar manajer.

Sementara sistem informasi eksekutif memilki peran yang sama dengan manajer umum, perbedaan yang sangat mencolok. CIO tidak hanya lebih peduli dengan permasalahan kelompok yang lebih luas yang membuat tugasnya lebih dari sekedar manajer, tetapi juga, sebagai kepala strategi sistem informasi , memiliki seperangkat tanggung jawab yang harus terus-menerus berkembang dengan kebutuhan informasi perusahaan dan dengan teknologi informasi itu sendiri. Ia telah mengemukakan bahwa kemampuan direktur IT untuk menambah nilai adalah faktor tunggal terbesar dalam menentukan apakah organisasi memandang teknologi informasi sebagai aset atau kewajiban.

Menurut Earl dan Feeny (. 1994, hal 11), CIO memiliki pekerjaan berbeda yang cukup sulit:

 

CIO memiliki pekerjaan yang sulit menjalankan fungsi yang menggunakan banyak sumber daya tapi itu menawarkan sedikit bukti yang bisa terukur. Untuk membuat bagian sistem informasi menjadi aset untuk perusahaan mereka – dan untuk mempertahankan pekerjaan mereka – CIO harus memikirkan pekerjaan mereka sebagai nilai tambah utama di bidang tertentu.

Penciptaan peran CIO didorong sebagian oleh dua kebutuhan organisasi. Pertama, akuntabilitas meningkat ketika seorang eksekutif tunggal bertanggung jawab untuk kebutuhan pengolahan organisasi. Kedua, penciptaan posisi CIO memfasilitasi penutupan kesenjangan antara strategi organisasi dan TI yang telah lama disebut sebagai badan usaha primer.

Penjajaran bisnis dan tujuan TI tidak hanya soal mencapai keunggulan kompetitif, tetapi sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan. Meskipun pentingnya TI dalam menciptakan keunggulan kompetitif telah banyak mencatat, mencapai keuntungan ini telah terbukti sulit dipahami. Keunggulan kompetitif yang berkelanjutan tidak hanya menuntut pengembangan sistem tunggal, tetapi kemampuan untuk secara konsisten menyebarkan TI lebih cepat, lebih murah, dan lebih strategis daripada pesaing tunggal. Bagian TI memainkan peran penting dalam mewujudkan potensi TI. Kinerja fungsi TI , pada gilirannya, sering berpusat pada kualitas kepemimpinan, yang berarti, CIO.

Pada awal tahun 1984, beberapa survei menunjukkan bahwa sepertiga dari perusahaan-perusahaan AS memiliki fungsi CIO. Sementara pendapat lain menyatakan berbeda, antara 40 sampai 70% menurut Grover et al (1993) menemukan bahwa jumlah posisi eksekutif system informasi level senior dibuat selama 10 tahun terakhir telah berkembang pesat. Penelitian awal yang dilakukan pada posisi CIO memeriksa 43 dari 50 besar peringkat teratas dari 500 layanan organisasi/perusahaan di Amerika Serikat, dan mencatat bahwa 23 (58%) dari organisasi memiliki posisi CIO. Pada tahun 1990, 200 terbesar dari 500 industri dan organisasi pelayanan diperiksa, dan ditemukan bahwa 77% dari industrial memiliki posisi CIO dibandingkan dengan 64% dari organisasi pelayanan. Hal ini sangat mungkin bahwa angka-angka ini telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Beberapa studi telah meneliti alasan di balik penciptaan posisi CIO di perusahaan-perusahaan. Penciptaan posisi efektif meningkatkan akuntabilitas dengan membuat seorang eksekutif yang bertanggung jawab untuk kebutuhan pengolahan informasi perusahaan. Dalam sampel  500 perusahaan terkemuka (yaitu, muncul pada daftar selama empat tahun berturut-turut), 287 perusahaan dengan CIO dibandingkan pada tahun 1995 dengan perusahaan tanpa CIO pada sejumlah variabel yang diduga memprediksi penciptaan posisi. Telah diamati bahwa sejumlah karakteristik dewan perusahaan, termasuk jumlah direksi luar dan kepemilikan saham direksi, meramalkan adanya posisi CIO. Intensitas informasi Sebuah perusahaan juga ditemukan secara positif berkaitan dengan penciptaan posisi CIO. Selanjutnya, posisi CIO lebih mungkin untuk eksis ketika CEO menghargai nilai strategis dan pentingnya TI.

Istilah CIO sering didefinisikan dan digunakan secara bergantian dengan berbagai posisi seperti direktur IT, wakil presiden Sistem Informasi, direktur sumber daya informasi, direktur layanan informasi, dan direktur Manajemen Sistem Informasi, untuk menggambarkan seorang eksekutif senior yang bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan dan mengendalikan sumber informasi. Terkadang, label CIO menunjukkan fungsi daripada posisinya. Studi yang berkaitan dengan CIO telah berfokus pada evolusi posisi dan kesamaan antara CIO dan eksekutif tingkat senior lainnya.

Pengertian CIO sering disalah artikan, dan beberapa perusahaan telah menggantikan nama CIO dengan penamaan alternatif seperti manajer pengetahuan, petugas pengetahuan kepala (CKO), atau kepala kantor teknologi (CTO). Telah ditemukan bahwa CKO memiliki visi implisit CEO tentang bagaimana pengelolaan manajemen akan membuat perbedaan dan bagaimana TI dapat mendukung perbedaan ini.

Ada perbedaan antara tugas-tugas dari CTO, CIO, dan CKO. Sementara CTO berfokus pada teknologi, CIO berfokus pada informasi, dan CKO berfokus pada pengetahuan. Ketika perusahaan mengganti CIO dengan CKO, itu tidak hanya harus menjadi perubahan label. Melainkan, harus menjadi perubahan fokus. Atau, seperti yang akan kita lihat nanti dalam buku ini, CIO mungkin memperluas basis kekuatan nya dengan memasukkan peran CTO dan CKO dalam posisi CIO.

Applegate, McFarlan, dan McKenney (1996) menunjukkan bahwa CIO menjadi anggota tim dari puncak manajemen dan berpartisipasi dalam pengembangan strategi organisasi. Demikian pula, telah dinyatakan bahwa CIO melihat diri mereka sebagai pejabat perusahaan dan manajer bisnis umum. Hal ini menunjukkan bahwa CIO harus politis cerdas dan mereka menempatkan profil tinggi mereka dalam pertarungan untuk pekerjaan lini atas manajemen . Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa CIO saat ini lebih berorientasi sebagai seorang eksekutif manajerial dari manajer teknis. Beberapa menyediakan profil dari CIO yang ideal sebagai komunikator terbuka dengan perspektif bisnis, mampu memimpin dan memotivasi staf, dan sebagai pemain tim perusahaan yang inovatif. Karimi, Somers, dan Gupta (2001) menemukan bahwa CIO yang sukses ditandai sendiri dengan cara berikut:

  • Saya melihat diri saya menjadi pejabat perusahaan.
  • Dalam organisasi , saya terlihat oleh orang lain sebagai pejabat perusahaan.
  • Saya seorang manajer bisnis umum, bukan spesialis IT.
  • Saya seorang kandidat untuk posisi lini atas manajemen.
  • Saya memiliki citra profil tinggi dalam organisasi.
  • Saya memiliki perspektif politik serta rasional perusahaan saya.
  • Saya menghabiskan sebagian besar waktu saya di luar bagian TI berfokus pada aspek strategis dan organisasi TI.

CIO akan berperan penting dalam memenuhi strategi bisnis di era digital, menurut Sambamurthy, Straub, dan Watson (2001). Sebagai seorang ahli strategi bisnis, CIO harus memahami dan memvisualisasikan kekuatan ekonomi, kompetitif, dan industri berdampak bisnis dan faktor-faktor yang mempertahankan keunggulan kompetitif. Selanjutnya, CIO harus mampu merencanakan strategi dengan rekan-rekan eksekutif, termasuk  kepala eksekutif (CEO), chief operating officer (COO), dan eksekutif bisnis senior lainnya (Sambamurthy et al, 2001, hal 285..):

CIO akan berperan penting dalam memenuhi strategi bisnis di era digital. Sebagai seorang ahli strategi bisnis, CIO harus memahami dan memvisualisasikan kekuatan ekonomi, kompetitif, dan industri berdampak bisnis dan faktor-faktor yang mempertahankan keunggulan kompetitif. Selanjutnya, CIO harus mampu merencanakan strategi dengan rekan-rekan eksekutif, termasuk kepala eksekutif (CEO), chief operating officer (COO), dan eksekutif bisnis senior lainnya. Tidak hanya CIO ditarik ke dalam arus utama strategi bisnis, tetapi juga kompensasi mereka sedang dihubungkan dengan efektivitas tindakan Internet kompetitif di banyak perusahaan. Dengan memahami teknologi informasi saat ini  dan kemampuan untuk meramalkan kesempatan yang muncul sebagai terobosan strategis, hubungan serta ancaman mengganggu, CIO harus memainkan peran utama dalam mendidik rekan-rekan bisnis mereka tentang bagaimana TI dapat meningkatkan kelincahan kompetitif perusahaan. Jelas, menjadi seorang ahli strategi bisnis yang efektif, CIO harus menjadi anggota tim kepemimpinan eksekutif dan bagian dari koalisi dominan yang mengelola perusahaan.

Blair (2005) memperingatkan, bagaimanapun penekanan agar CIO lebih memahami bisnis, CIO harus tetap memimpin  teknologi informasi dalam organisasi. Para CIO perlu tahu bisnis dan teknologi informasi yang baik. Dengan demikian, kedepannya CIO akan terlibat dalam strategi, mereka harus memahami teknologi informasi dan bagaimana hal itu dapat diterapkan untuk memberikan dampak positif bisnis.

Dengan memahami teknologi informasi saat ini dan kemampuan untuk meramalkan peluang strategis serta ancaman mengganggu, CIO harus memainkan peran utama dalam mendidik rekan-rekan bisnis mereka tentang bagaimana TI dapat meningkatkan kelincahan kompetitif perusahaan. Agar strategi bisnis yang efektif, CIO harus menjadi anggota tim kepemimpinan eksekutif dan bagian dari dominasi koalisi yang mengelola perusahaan.

Tingkat Pelaporan

Meskipun pada awalnya diharapkan bahwa CIO akan memiliki pengaruh tinggi dalam perusahaan, sebagai definisi dari tanggung jawab pekerjaan yang dimilikinya, survei terbaru menunjukkan bahwa hal ini tidak mungkin terjadi. CIO mungkin tidak benar-benar memiliki pengaruh strategis dengan puncak manajemen, dan mereka mungkin tidak memiliki pengaruh operasional dan taktis dengan pengguna. Beberapa masalah khusus meliputi tingkat pemecatan perusahaan yang lebih tinggi dari rata-rata dibandingkan dengan para eksekutif top lainnya, kekuatan berkurang dengan  pengetatan dan pemotongan anggaran, harapan yang tinggi dari sistem baru yang strategis mungkin tidak dapat memberikan dampak yang berarti bagi peran CIO, kurangnya daya aman mendasarkan karena fakta bahwa CIO dipandang sebagai orang luar oleh puncak manajemen atau para pimpinan elit perusahaan, dan fakta bahwa beberapa CIO mengambil bagian dalam perencanaan strategis dan banyak yang tidak  melaporkan kepada CEO.

Seiring waktu, jumlah pelaporan CIO ke CEO tampaknya meningkat. Pada tahun 1992, hanya 27% dari CIO yang disurvei di Amerika Serikat dilaporkan sebagai CEO, sementara jumlah ini meningkat menjadi 43% lima tahun kemudian, seperti yang tercantum pada Gambar 2.1. Pada tahun 2005, Gartner (2005) menemukan bahwa 40% dari CIO yang disurvei dilaporkan sebagai CEO, 18% sebagai CFO, 21% sebagai COO, dan 21% untuk eksekutif lainnya.

Chief information Officer (CIO) reporting to :

USA 1992

USA 1997

USA 2000

USA 2005

Norwegia 1997

Norwegia 1999

Norwegia 2000

Chief Executive Officer (CEO)

27%

43%

33%

40%

48%

44%

41%

Chief Financial Officer (CFO)

44%

32%

20%

18%

21%

23%

16%

Other top executive  in the company

29%

25%

47%

42%

31%

33%

43%

Gambar 2.1

Di Norwegia, angka dalam Gambar 2.1 tampaknya menunjukkan tingkat yang stabil di atas 40% atau mungkin penurunan signifikan dalam fraksi CIO sebagai CEO. Sebuah perkembangan yang menarik adalah kemajuan CFO menjadi eksekutif utama lainnya.

Ini harus dicatat bahwa perbedaan dalam ukuran komunitas bisnis antara Amerika Serikat dan Norwegia membuat perbandingan yang lemah. Juga, perusahaan-perusahaan Eropa cenderung memiliki struktur pelaporan eksekutif yang sangat berbeda dibandingkan dengan perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat.

Dalam sebuah survei di Amerika pada tahun 2000 yang dikutip oleh Schubert (2004), 33% dari CIO sebagai CEO, sementara 20% sebagai Direktur Keuangan. 47%  sebagai top eksekutif  lain dalam perusahaan, seperti yang tercantum pada Gambar 2.1. Sangat menarik untuk dicatat bahwa di antara mereka CIO AS tidak sebagai CEO pada tahun 2000, sebagian besar dari mereka merupakan chief operating officer (COO).

Di sebagian besar negara yang disurvei oleh Gartner (2005), CIO cenderung untuk melaporkan kepada eksekutif selain CEO. Tidak begitu di Jepang dan Korea Selatan, di mana lebih dari dua pertiga dari eksekutif TI memiliki CEO sebagai pimpinan. Terlepas dari siapa mereka dilaporkan, CIO di AS, Kanada, Korea Selatan, dan Singapura mengatakan mereka menghabiskan sebagian besar waktu berinteraksi dengan para eksekutif bisnis lainnya.

Gartner (2005) mensurvey100 CIO di AS, 40% dari responden memegang gelar CIO, 7% memegang jabatan CIO dan wakil presiden eksekutif (EVP), 16% sebagai CIO dan senior vice president (SVP), 22% adalah eksekutif bidang teknologi (CTO), dan 15% memiliki gelar lain seperti direktur.

Tanggung jawab penting CIO tentang menyelaraskan bisnis dan arah teknologi menyajikan sejumlah masalah. Selain itu, perubahan yang cepat dalam bisnis dan informasi lingkungan telah mengakibatkan perubahan yang sesuai pada fungsi TI helm. Peran ini telah menjadi semakin kompleks, menyebabkan banyak perusahaan untuk melihat di luar organisasi untuk kualifikasi yang tepat. Karakteristik seperti latar belakang profesional, latar belakang pendidikan, dan panjang saat kepemilikan telah diperiksa dalam penelitian sebelumnya. Masalah CIO tampaknya menunjukkan bahwa, bila dibandingkan dengan para eksekutif senior lainnya, CIO tidak memiliki otoritas atau kemampuan untuk mencapai jenis perubahan yang dijanjikan saat posisi awalnya diusulkan. Penjelasan kedua dan mungkin terkait adalah bahwa CIO mengalami konflik peran manajerial yang mencegah mereka dari memenuhi harapan mereka seperti yang awalnya direncanakan pada posisi CIO.

Hybrid Manajer

Robson (1997) telah menyarankan bahwa untuk sukses CIO harus menjadi hybrid manajer, yaitu manajer yang bisa menguasai semua bidang baik bisnis maupun tekhnologi. Hybrid Manajer mempersyaratkan penguasaan bisnis dan kompetensi teknis ditambah dimensi ketiga. Dimensi ketiga adalah kecerdasan organisasi yang memungkinkan seorang manajer untuk membuat bisnis yang sesuai strategi penggunaan dan keputusan manajemen yang meningkatkan atau menetapkan arah bisnis serta mengikuti mereka. Untuk menjadi hybrid manajer membutuhkan karakter yang cakap dan luwes, dengan membangun bakat dan kualitas pribadi agar lebih baik. Untuk alasan ini, lulusan  sarjana pada umumnya hanya menghasilkan hybrid users yaitu pengguna umum saja, sementara lulusan pascasarjana dan orang-orang yang berpengalaman dapat mendukung pengembangan hybrid manajer. Pengguna umum atau hybrid users  adalah orang-orang yang terlibat dalam komputasi yang dikendalikan oleh pengguna, mereka menggabungkan tingkat kompetensi teknis dengan literatur bisnis yang diperlukan untuk memenuhi peran utama mereka (Robson, 1997, hal 367.):

Penjelasan manajemen tidak hanya istilah lain untuk menggambarkan pengguna terlibat dalam komputasi yang dikendalikan oleh pengguna. Perbedaan yang jelas ada antara pengguna umum dan manajer umum dan perbedaan ini merupakan salah satu penekanan dan tujuan. Pengguna umum adalah orang-orang yang terlibat dalam komputasi yang dikendalikan oleh pengguna, mereka menggabungkan tingkat kompetensi teknis (mungkin didefinisikan oleh pandangan seperti kontinum pengguna akhir) dengan, tentu saja, literatur bisnis yang dibutuhkan untuk memenuhi peran utama mereka. Manajer umum, yang mengatur pengguna umum, membutuhkan literature bisnis ini dan kompetensi teknis ditambah dimensi ketiga. Dimensi ketiga adalah kecerdasan organisasi yang memungkinkan seorang manajer untuk membuat bisnis dan strategi yang tepat dalam penggunaan dan keputusan manajemen yang meningkatkan atau menetapkan arah bisnis serta mengikuti mereka. Untuk menjadi hybrid manajer membutuhkan karakter yang cakap dan luwes, dengan membangun bakat dan kualitas pribadi agar lebih baik. Untuk alasan ini, lulusan  sarjana pada umumnya hanya menghasilkan hybrid users yaitu pengguna umum saja, sementara lulusan pascasarjana dan orang-orang yang berpengalaman dapat mendukung pengembangan hybrid manajer atau manajer umum.

Gagasan manajemen umum adalah salah satu yang mendasari konsep pekerjaan yang telah dilakukan. Earl memberikan definisi kerja awal manajer umum yang kemudian diadopsi oleh pekerjaan lain. Manajer umum memiliki risiko tinggi, biaya tinggi, orang infrastruktur yang memungkinkan integrasi strategis organisasi dan bisnis. Integrasi ini memastikan strategi bisnis yang baik konsisten dan strategi bisnis eksploitatif sehingga manajer umum memiliki dua prioritas, sebelumnya yang berbeda, disiplin. Tidak ada jembatan terjemahan, antara dua disiplin ilmu yang terpisah dapat mencapai tingkat integrasi yang sama. Sementara tidak ada alasan teoritis mengapa manajer umum tidak dapat ditarik dari berbagai bidang ilmu, pengalaman tampaknya menunjukkan pembuktikan lebih mudah untuk menambahkan strategi teknis pengetahuan dasar kesadaran bisnis daripada menambahkan strategi teknisi dengan lebih luas, visi organisasi. Manfaat utama dari manajer umum adalah bahwa mereka membuat pemahaman dari bisnis sejati / strategi pemahaman, pemahaman ini kemudian memberikan katalis yang mengarah ke percampuran organisasi. Bahkan dari tahap awal program percampuran ini memiliki  keuntungan organisasi, yaitu dalam fleksibilitas dan efektivitas.

Sejak mengembangkan manajer umum (atau bentuk bagian manajemen ) adalah latihan mahal dan tidak pasti dapat menjadi gagasan masalah dalam masa resesi. Manfaat jangka panjang, daripada keuntungan jangka pendek, dari program pengembangan tersebut dapat terlihat mudah untuk ‘memangkas’ dari anggaran yang dilanda resesi. Namun, secara paradoks, justru jenis orang infrastruktur yang mendukung lintas-batas, radikal kembali bekerja biasanya terkait dengan desain ulang proses bisnis untuk memungkinkan penghematan biaya yang signifikan di masa depan. Bisnis redesign fokus tahun 1990 menuntut manajer hibrida yang, tidak sempit spesialis, tetapi mampu melihat gambaran yang luas dan kesempatan hadir dalam tampilan total ini. Manajer hibrida akan sangat penting untuk kelangsungan hidup fungsi IS ke dekade berikutnya. Devolusi terus banyak IS daerah membutuhkan manajer hibrida untuk mengelola ‘baru’ IS dan memang bahkan tindakan menilai manfaat relatif dari jalan yang berbeda untuk devolusi, dan menilai apa yang tidak untuk menyerahkan membutuhkan keterampilan seperti yang didefinisikan untuk menjadi sebuah hibrida manajer.

Menurut Robson (1997), manajer hibrida akan sangat penting untuk kelangsungan hidup TI berfungsi di masa depan. Devolusi terus banyak IS daerah membutuhkan manajer hibrida untuk mengelola IS baru dan memang bahkan tindakan menilai manfaat relatif dari jalan yang berbeda untuk devolusi, dan menilai apa yang tidak untuk menyerahkan membutuhkan keterampilan sebagaimana didefinisikan menjadi seorang manajer hibrida.

Hal ini tentu benar jika perusahaan adalah untuk berhasil dalam manajemen pengetahuan. Manajemen pengetahuan tidak hanya membutuhkan keaksaraan usaha dan kompetensi teknis, melainkan membutuhkan pertama dan terutama kemampuan untuk menggabungkan keduanya. Terkadang teknologi informasi (bagian dari) solusi untuk tantangan manajemen pengetahuan, terkadang tidak. Keaksaraan usaha hanya dikombinasikan dengan kompetensi teknis dapat memungkinkan CIO untuk membuat penilaian yang optimal.

Internet dan Web Masa Depan

Internet dan Web yang terus berkembang. Dasar mereka dalam standar terbuka telah memberikan lingkungan yang subur untuk pengembangan yang inovatif. Setiap orang bebas untuk merancang dan mengimplementasikan aplikasi baru untuk digunakan di Internet dan Web. Bab ini sudah termasuk banyak contoh cara internet dan teknologi Web yang digunakan saat ini. Bagian ini memberikan sekilas bagaimana mereka dapat digunakan di masa depan.

 

Upaya yang signifikan berada di bawah cara untuk memperluas kemampuan internet untuk mendukung peningkatan jumlah pengguna dan aplikasi pada kecepatan yang lebih tinggi. Teknologi baru sedang dieksplorasi oleh para ilmuwan dan insinyur jaringan untuk mengembangkan internet generasi berikutnya. Internet adalah penelitian dan pengembangan konsorsium yang dipimpin oleh lebih dari 200 universitas AS dan didukung oleh kemitraan dengan industri dan pemerintah untuk mengembangkan dan menyebarkan aplikasi jaringan canggih dan teknologi untuk pengembangan internet kedepan. Tujuan lain dari organisasi adalah sebagai berikut:

  1. Buat kemampuan jaringan terdepan untuk penelitian community.Enable aplikasi Internet  revolusioner nasional
  2. Pastikan transfer cepat dari layanan jaringan baru dan aplikasi ke komunitas Internet yang lebih luas.
  3. Dunia

 

Dengan adanya internet,  sebuah kelompok berusaha mengembangkan cara-cara baru untuk meningkatkan manajemen dan kinerja internet yang ada. Ini mencakup puluhan kelompok penelitian mengembangkan berbagai aplikasi jaringan dalam ilmu kesehatan, seni dan humaniora, ilmu pengetahuan dan teknik, dan pendidikan. Sebuah cabang dari internet bahwa beberapa panggilan internet yang secara resmi bernama LambdaRail Nasional (NLR), adalah cross-country, kecepatan tinggi jaringan serat optik,  didedikasikan untuk penelitian dalam aplikasi jaringan berkecepatan tinggi (Gambar 4.47). NLR ini menyediakan infrastruktur jaringan nasional yang unik untuk mendorong kemajuan penelitian jaringan dan aplikasi berbasis jaringan generasi berikutnya dalam ilmu pengetahuan, teknik, dan kedokteran. Jaringan baru ini serat optik berkecepatan tinggi akan mendukung kebutuhan yang terus meningkat dari para ilmuwan untuk mengumpulkan, mentransfer, dan menganalisis sejumlah besar data ilmiah.

LambdaRail Nasional (NLR)

NLR akan, untuk pertama kalinya, memberikan komunitas riset dengan kontrol langsung atas infrastruktur serat optik nasional.

gbr 1

Kecepatan Tinggi Aplikasi Internet
Aplikasi baru dan menarik sedang dieksplorasi pada jaringan kecepatan super
jatuh di bawah empat kategori:

  • Kolaborasi interaktif
  • Akses real-time ke sumber daya remote
  • Skala besar, multisite perhitungan dan data mining
  • Bersama virtual reality

Beberapa contoh spesifik dari daerah-daerah penelitian mengikuti kolaborasi interaktif. Melalui penelitian baru di video berkecepatan tinggi dan jaringan audio, individu dapat berkolaborasi dari berbagai lokasi dalam lingkungan virtual umum. Sebagai contoh, teknologi bernama Access Grid.

 

(www.accessgrid.org) menggunakan display multimedia format besar untuk menciptakan lingkungan visualisasi terpencil. The Access Grid menyediakan ruang yang dirancang yang mendukung audio / video teknologi high yang diperlukan untuk memberikan pengalaman kolaborasi menarik virtual yang dapat digunakan untuk pertemuan skala besar terdistribusi, seminar, kuliah, tutorial, dan pelatihan. Sebuah teknologi serupa, yang disebut telecubicle tersebut, menggunakan dua panel dinding ruangan kantor sebagai tampilan layar untuk menghasilkan efek peserta duduk mengelilingi meja, meskipun mereka mungkin benua terpisah. Dengan Internet, kolaborasi interaktif adalah hal terbaik berikutnya untuk berada di sana. Internet dan kolaborasi interaktif adalah menemukan rumah dalam seni juga. Hillary Herndon, tuan violis di New World Symphony, mampu melatih mahasiswa biola Anna Simeone di Conservatory of Music di Pisa, Italia, di belahan dunia menggunakan video / audio melalui koneksi Internet2. The Manhattan School of Music menawarkan kelompok pelajaran instrumental dan sesi telementoringkustom dengan musisi terkenal di fakultas melalui high-fidelity, broadcastquality streaming audio dan video yang tersedia melalui Internet. Akses Real-Time Remote Resources. Internet menyediakan peneliti, mahasiswa, dan penonton dengan akses ke peralatan remote dan lingkungan. Misalnya, Gemini observatorium (www.gemini.edu) adalah hasil dari sebuah proyek multinasional untuk membangun kembar teleskop astronomi 8,1 meter di Hawaii dan Chile (Gambar 4.48). Teleskop dapat diakses dan dikontrol secara real time oleh para astronom di seluruh dunia atas Internet. Kinerja tinggi koneksi juga memungkinkan ilmuwan untuk berkolaborasi melalui konferensi video dan akan memungkinkan observatorium untuk berbagi lebih banyak temuan mereka dengan publik melalui teknik seperti tur virtual observatorium dan video langsung ke museum, planetarium, dan ruang kelas di seluruh dunia.

Gemini Observatorium
Para ilmuwan dapat mengontrol teleskop astronomi di observatorium Gemini di Hawaii dan Chile dari setiap lokasi di Internet

gbr 2

Pengunjung di Mystic Aquarium Connecticut membenamkan diri dalam dunia bawah laut 3000 mil jauhnya dengan jarak jauh mengendalikan kamera bawah air di California. Menggunakan konsol interaktif di Mystic Aquarium Institute Immersion, pengunjung mengendalikan tiga kamera video pada submersible bawah laut di Monterey Bay, terbesar perlindungan laut AS. Video langsung dikodekan dan dikirim pada tingkat rata-rata 6 megabit per detik (Mbps) ke Universitas California, Santa Cruz, di mana ia bergerak melintasi Internet jaringan kinerja tinggi ke Universitas Connecticut dan ke Aquarium Mystic.

 

Skala Besar, Multisite Komputasi dan Data Mining. Teknologi jaringan berkecepatan tinggi yang menyediakan solusi komputasi yang kuat bagi para peneliti yang menangani sejumlah besar data. The National Project Cluster Scalable (NSCP) telah mempelopori sebuah aplikasi yang bergabung komputer di berbagai titik pada Internet untuk menganalisis data dalam database berukuran terabyte, lebih cepat daripada yang sebelumnya mungkin. Bersama Virtual Reality. Bersama virtual reality menyediakan lingkungan virtual immersive melalui jaringan untuk digunakan bersama oleh peserta dalam tempat yang berbeda. Misalnya, Virtual Harlem adalah lingkungan virtual reality awalnya dikembangkan dalam kolaborasi dengan University of Missouri-Columbia untuk melengkapi kursus sastra Afrika-Amerika di Central Missouri State University. Siswa mampu melangkah melalui virtual portal untuk 1925-1935 New York Harlem Renaissance untuk menavigasi jalan-jalan kota, berinteraksi dengan tokoh-tokoh kunci, dan mendengarkan musik yang ditulis dan dipopulerkan selama era tersebut.

 

Bersama virtual reality adalah perpanjangan alami untuk massively multiplayer game interaktif hari ini. Dunia sintetis mungkin menjadi bagian tak terelakkan dari masa depan kita sebagai orang hidup peningkatan jumlah kehidupan mereka secara online. Ini adalah wajar bahwa upaya akan dilakukan untuk membuat pengalaman online lebih seperti dunia nyata.

 

Sebagai contoh ini mengilustrasikan, Internet global lebih cepat akan memberikan kesempatan untuk melakukan perjalanan tanpa meninggalkan rumah. Masa depan internet akan menjalin hubungan profesional dan pribadi baru untuk meningkatkan interaksi dan kolaborasi antara orang-orang dari semua lapisan masyarakat dengan berbagai pandangan dunia dan efek dari experiences.The seperti ramping up komunikasi dan berbagi informasi pasti memiliki efek mendalam pada peradaban kita .

 

Web 3.0 mengubah asumsi dasar dunia About bagaimana Web dapat digunakan. Perubahan radikal seperti itu sering disebut sebagai pergeseran paradigma. Teknologi dan layanan yang dikombinasikan untuk menciptakan apa yang dikenal sebagai Web 2.0 mengubah persepsi kita tentang Web dari sistem yang telah menyampaikan informasi seperti televisi, sebuah platform untuk kolaborasi dan berbagi.
Dampak luar biasa bahwa Web 2.0 telah memiliki pada masyarakat memiliki banyak bertanya-tanya apa perubahan besar dalam teknologi Web-apa pergeseran paradigma-akan terjadi berikutnya. Apa yang akan merupakan Web 3.0?

 

Beberapa orang berpikir kita melihat awal dari Web 3.0 dalam komputasi awan. Ingat bahwa komputasi awan menyimpan aplikasi dan data di Internet server-dalam “awan”-dan memberikan mereka ke perangkat yang tersambung ke Internet yang diperlukan. Dengan komputasi awan, perangkat lunak tidak diinstal pada komputer, juga data yang disimpan secara lokal. Ini semua di awan. Google Docs adalah contoh sederhana dari komputasi awan. Sistem bisnis besar seperti manajemen hubungan pelanggan (CRM) perangkat lunak dari salesforce.com adalah contoh yang lebih kompleks yang lebih besar.
Sementara komputasi awan adalah tren yang berkembang dalam pengiriman perangkat lunak, diragukan bahwa ia sendiri akan memberikan pergeseran paradigma seperti yang dibuat oleh Web 2.0. Lebih mungkin, Web 3.0 akan melibatkan kombinasi dari teknologi yang membuat di mana saja, kapan saja akses informasi mudah. Hari ini, mungkin memakan waktu 10 menit untuk online, basis berhubungan dengan teman, menemukan film, pembelian tiket, memeriksa apa band yang bermain di sekitar kota, dan membuat reservasi di restoran favorit Anda. Web 3.0 mungkin membuatnya mungkin untuk melakukan semua hal ini dalam hitungan detik atau kurang. Kombinasi teknologi mungkin membuat versi Web 3.0 realitas agen cerdas, Web semantik, jauh lebih cepat, lebih luas Internet, komputasi awan, dan baru, bentuk-bentuk yang mudah user interface. Seorang agen cerdas adalah sebuah program software yang dirancang untuk secara mandiri melakukan tugas tertentu bagi orang (lihat Gambar 4.49). Penelitian sedang berlangsung untuk mengembangkan agen cerdas yang mempelajari perilaku seseorang dari waktu ke waktu untuk mempelajari selera individu dan kebiasaan. Menggabungkan pengetahuan selera dan kebiasaan dengan informasi tentang waktu dan lokasi orang tersebut seseorang, agen cerdas dapat membuat saran yang membantu orang tersebut bahkan sebelum orang berpikir untuk bertanya, Misalnya, mengetahui bahwa pengguna menikmati secangkir kopi sore, agen cerdas mungkin menunjukkan Starbucks terdekat di 15:00 Atau agen cerdas mungkin mengambil daftar band tampil malam itu berdasarkan selera musik pengguna dan anggaran. Setelah disetujui, agen bisa menghubungi teman-teman pengguna untuk mengundang mereka ke konser-dan mungkin berkomunikasi dengan agen cerdas mereka untuk mengetahui apakah mereka bebas

gbr 3

Semantik Web adalah versi Web di mana konten web yang diselenggarakan dengan cara yang membuatnya lebih mudah untuk mengidentifikasi dan mengelola. Semantik mengacu pada studi tentang makna, dalam hal ini yang dimaksud dengan informasi dan layanan di Web. Web saat ini dirancang untuk navigasi manusia. Kami menemukan informasi di Web dengan memasukkan istilah kunci yang akan menghasilkan hasil terbaik dari mesin pencari. Hal ini memakan waktu dan sering membuat frustrasi. W3C dan lain-lain mengeksplorasi metode alternatif mengklasifikasi atau penandaan informasi di Web yang dapat memungkinkan Web untuk bertindak lebih seperti database. Daripada harus mencari istilah kunci dalam konten halaman web, setiap halaman web dapat diformat dengan cara yang memberikan informasi deskriptif. Ada beberapa teknologi yang dieksplorasi untuk menciptakan Web.11 semantik Setelah dibuat, Web semantik akan memudahkan untuk mengotomatisasi proses mencari informasi bagi manusia dan agen cerdas mereka.

 

Untuk menikmati layanan Web 3.0, akses internet nirkabel kecepatan tinggi akan perlu meresap dan berlimpah. Juga, akses hands-free untuk informasi akan menjadi lebih nyaman. Perangkat dpt dipakai seperti speaker mini dan mikrofon, dikombinasikan dengan menampilkan kepala-mount, dapat memberikan satu solusi. Para peneliti sedang bekerja pada embedding layar komputer dalam lensa kontak (Gambar 4.50), 12 serta berbagai teknologi implan yang mungkin membantu dalam memberikan aliran kontinu informasi yang berguna dan tepat waktu dimanapun Anda berkelana. Ada kemungkinan bahwa Web 3.0 tidak mungkin terjadi. Kemajuan teknologi tidak dapat bergabung untuk secara dramatis mengubah kehidupan lebih  waktu singkat. Akses kami ke informasi mungkin hanya secara bertahap meningkatkan dari waktu ke waktu, sampai suatu hari nanti di masa depan, kita akan melihat kembali dan bertanya-tanya bagaimana hal telah berubah. Menurut prinsip singularitas teknologi (waktu teoritis ketika komputer melebihi kecerdasan manusia), yang lebih cenderung lebih cepat daripada nanti.

 

Hubungi layar lensa, Para peneliti di University of Washington telah mengambil langkah pertama menuju embedding layar komputer dalam lensa kontak.
Rencana Aksi,  Ingat Josh Greene, yang kecewa dengan Web dan perasaan ditinggalkan di antara kelompok teman-temannya ! Berikut adalah jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya. 1. Apa kegiatan memperkaya online dapat Josh gunakan untuk meningkatkan kualitas hidupnya?

 

Josh dapat menjadi lebih berhubungan dengan teman-temannya, dan membuat teman baru dengan berpartisipasi dalam jaringan sosial seperti Facebook dan Twitter. Josh dapat mengambil ponsel baru dan layanan yang mendukung jejaring sosial online sehingga ia dapat teks dengan teman-temannya. Dia bisa melibatkan diri dalam musik dan video klub dan multiplayer game. Josh dapat mengikuti berita terbaru dari layanan berita online, dan menggunakan layanan berita teknologi untuk mencari tahu apa yang baru di Internet dan Web. Josh mungkin memutuskan untuk memperluas pengetahuan atau keterampilan di daerah tertentu dengan menggunakan pelatihan online. Dia bahkan mungkin bekerja menuju sertifikasi untuk memperoleh tepi ketika tiba saatnya untuk mencari pekerjaan. Bahkan, di pasar kerja yang kompetitif saat ini, tidak pernah terlalu dini untuk mulai mencari. Josh dapat mulai memindai situs pekerjaan untuk membantu menentukan karier dan melihat apa yang sudah ada.

2. Aktivitas online Apa legal dan aman, dan mana yang tidak?
Ketika mengakses musik dan film di Web, Josh harus tahu bahwa mengabaikan hak cipta dapat memiliki serius konsekuensi. Josh juga harus berhati-hati ketika bertemu orang baru secara online, tidak semua orang yang mereka tampaknya. Josh seharusnya tidak bepergian sendirian untuk bertemu seseorang secara pribadi bahwa ia telah bertemu hanya online. Bila menggunakan bahan dari Web dalam makalah penelitiannya, Josh harus yakin untuk mengutip sumber-sumbernya dan tidak pernah menyerahkan pekerjaan orang lain sebagai miliknya. Menggunakan akal sehat dan hati-hati, dan menyadari hukum mengenai hak kekayaan intelektual, Josh akan menemukan kegiatan dan layanan online lebih sah dan legal daripada dia memiliki waktu untuk mengejar.

 

3. Bagaimana Josh harus melakukan penelitian pada komputer?
Josh bisa mulai mencari topik pada direktori subjek online. Sekali ia telah memilih topik, ia dapat penelitian menggunakan pencarian kata kunci di situs Web perpustakaan sekolah-nya, dalam katalog kartu, dan dalam database online. Dia bisa memperbaiki topik dan cari saat ia belajar lebih banyak tentang hal itu. Akhirnya, ia dapat menggunakan mesin pencari Web untuk mengakses pengetahuan masyarakat tentang topik, berhati-hati untuk mempertimbangkan sumber.

 

Tugas TIK

Dosen Pengasuh : Muhammad Adri, S.Pd, MT

Nama   : Muhammad Halim

Nim     : 1304469

Tugas   : The Future Internet and Web Hal 254.

Routing

Routing (Penghalaan) adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah antar-jaringan (internetwork). Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat dialirhantarkan dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai Router. Router tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang diterima kepada Router lainnya hingga sampai kepada tujuannya.

Terdapat dua macam Routing, yaitu:

1. Penghalaan Statis (Static Routing)
mengkonfigurasi pemilihan path dari router dalam jaringan komputer dengan menambahkan secara manual rute ke tabel routing. Rute-rute ini biasanya dimasukkan ke router oleh administrator sistem. Hanya saja, ketika ada perubahan dalam jaringan atau kegagalan terjadi antara dua node yang didefenisikan secara statis, lalu lintas tidak akan dialihkan dan harus menunggu untuk perbaikan atau pembaharuan rute statis oleh administrator
2. Penghalaan Dinamik (Dynamic Routing)
Disebut juga dengan adaptive routing, merupakan kemampuan sistem dalam menentukan rute paket data sesuai karakter tujuannya untuk mengubah data jalur paket pada sistem (alter the path) sebagai respon terhadap perubahan kondisi yang terjadi. Adaptasi memungkinkan sebanyak mungkin perutean yang valid sesuai perubahan. Sehingga jika ada kegagalan antara dua node, dapat dipilih rute lain yang tersedia.
Ada beberapa protokol yang digunakan untuk mencapai pemilihan rute secara dinamik ini, yaitu :

Sumber : Wikipedia.com

The Chief Information Officer – terjemahan Bab II part 4

CIO PEMIMPIN BARU

Ada beberapa Alternatif pada 10 bidang fokus yang harus dibangun CIO :

yakni:

1. Memahami dasar-dasar lingkungan Anda.

2. Buat visi Anda.

3. Pertajam Pengharapan untuk menyedialan sebuah perusahan IT

4. Menginformasikan pengharapan untuk sebuah perusahaan IT

5. Buat pengelolaan IT yang jelas dan tepat.

6. Menyusun strategi IT dan bisnis bersama

7. Membangun sistim Informasi yang baru.

8. Mengembangkan Tim sistim informasi yang berkinerja tinggi.

9. Mengelola / menangani  perusahaan dan resiko-resiko teknologi informasi

10. Mengkomunikasikan kinerja Anda.

Generasi CIO yang baru menurut Mc Kinsey :

  1. memastikan bahwa TI efisien dan kemudian membuat transisi keefektivitas
  2. rekayasa ulang hubungan dengan para pemimpin bisnis
  3.  berinvestasi dalam komite bisnis dengan pengawasan teknologi.

Sebuah perusahaan terkemuka sedikit memiliki

Menurut Gartner (2005), kunci untuk menjadi seorang CIO yang sukses sama diseluruh dunia.

Menurut Thompson (2005, hal. 59) ada beberapa karakteristik CIO yang sukses sebagai berikut :

  1. Harus menjadi pebisnis bukan orang Teknologi informasi. maksudnya memilki pemahaman tentang bisnis dan mampu untuk memastikan bahwa Anda dapat berkomunikasi di tingkat eksekutif.
  2. memahami bakat yang baik, dan mampu mempekerjakan orang-orang yang baik.
  3. Jangan mengharapkan pekerja untuk melakukan apa yang anda sendiri tidak ingin untuk melakukan.

FEDERAL CIO

Semua CIO mempunyai tanggung jawab untuk informasi dan bidang teknologi manajemen seperti:

  • Perencanaan Modal dan manajemen investasi
  • Arsitektur enterprise
  • Keamanan informasi
  • IT / IRM perencanaan strategis
  • IT / perencanaan tenaga kerja IRM

agen federal CIO  memiliki banyak tanggung jawab tertentu, hukum federal juga umumnya mensyaratkan bahwa CIO ini melapor langsung ke kepala agen mereka. Persyaratan ini menetapkan garis diidentifikasi akuntabilitas dan mengakui pentingnya CIO menjadi peserta penuh dalam tim eksekutif dalam rangka untuk keberhasilan melaksanakan tanggung jawab.

TEORI BADAN

CIO adalah agen bagi organisasi dalam memimpin fungsi-fungsi TI untuk memberikan yang terbaik bagi organisasi. Para pihak yang bekerja sama dalam hubungan agency didefinisikan sebagai sebuah kontrak untuk melakukan beberapa layanan atas nama mereka dengan pendelegasian beberapa otoritas pengambilan keputusan (Jensen & Meckling, 1976).

Teori Agen menjelaskan hubungan antara kedua pihak menggunakan metafora kontrak. Dalam hubungan IT outsourcing, ini adalah hubungan klien-vendor dan kontrak outsourcing.

Menurut Eisenhardt (1985), teori keagenan berkaitan dengan penyelesaian dua masalah yang dapat terjadi dalam hubungan keagenan. Yang pertama adalah masalah lembaga yang muncul, Kedua adalah masalah pembagian risiko yang muncul . Masalah-masalah ini terkenal di bidang IT outsourcing.

Contoh mungkin bahwa organisasi klien ingin mengurangi biaya TI, sementara vendor organisasi ingin memaksimalkan keuntungan. Masalah keagenan muncul ketika dua pihak tidak berbagi keuntungan produktivitas. Masalah pembagian risiko mungkin hasilnya berbeda terhadap penggunaan teknologi baru. Karena analisisnya adalah kontrak yang mengatur hubungan antara kedua pihak, fokus dari teori adalah pada penentuan kontrak.

Untuk sebagian besar, kontrak outsourcing diikat dengan perjanjian tingkat layanan, di mana hasil layanan adalah titik fokus. Teori keagenan berlaku saat menjelaskan hubungan klien-vendor di bidang IT outsourcing.

Dalam konteks IT, aset yang dialihkan mungkin infrastruktur, sistem dan dokumentasi, dan karyawan. Untuk sejumlah uang, organisasi vendor menyediakan layanan kepada klien organisasi. Ini berarti perubahan dalam hubungan hukum, dan layanan TI yang dilakukan dengan menggunakan proses transaksi yang lebih formal. Status hubungan pribadi juga berubah, dari seorang manajer dan bawahan, dengan seorang pengelola klien dan vendor. Menurut teori keagenan, mekanisme kontrol juga berubah, dari bahwa kontrol perilaku, terhadap kontrol berbasis hasil. Jika kedua pihak dalam Hubungan berusaha untuk memaksimalkan utilitas mereka, ada alasan kuat untuk percaya bahwa organisasi penjual tidak akan selalu bertindak dalam kepentingan terbaik bagi klien.

Kegiatan monitoring dalam mengurangi biaya agensi meliputi audit, sistem kontrol, pembatasan anggaran, dan pembentukan kompensasi insentif sistem yang berfungsi untuk lebih dekat mengidentifikasi kepentingan manajer dengan orang-orang pemegang saham luar.

Dorongan awal untuk pengembangan teori keagenan adalah pemisahan kontrol dari kepemilikan. Walaupun semua kontrak pengaturan mengandung unsur penting dari lembaga, teori keagenan dasarnya berkaitan dengan delegasi kerja oleh kepala ke agen melalui kontrak.

Menurut Hancox dan Hackney (2000), pilihan jenis kontrak tergantung pada biaya agensi, yang meliputi upaya dalam menilai kinerja agen dan upaya agen dalam menjamin komitmennya.

Teori keagenan menyatakan bahwa manusia bertindak melalui keinginannya dan oleh karena itu, kontraktor pihak, mereka mungkin memiliki tujuan berbeda. Sebuah aspek penting dari teori adalah bahwa kedua prinsipal dan agen ingin menghindari risiko ketika berhadapan dengan satu sama lain.

Organisasi-organisasi non-pasar dapat sangat rentan terhadap Biaya pengaruh, di mana karyawan mengejar agenda mereka sendiri. Ini mungkin berarti bahwa dalam organisasi sektor publik jika karyawan satu departemen termotivasi oleh kepentingan diri sendiri, maka pekerja di departemen lain akan terganggu dan membenci tindakan, kecuali mungkin, mereka sendiri sedang mengejar serupa atau agenda yang kompatibel.

Teknologi dan kompleksitas usaha TI mungkin adalah masalah utama dalam memilih agen yang cocok. Hanya agen tahu seberapa keras ia bekerja, dan itu bisa sangat penting dalam kontrak multilateral bertindak untuk beberapa kepala.

Hal ini sering terjadi di IT outsourcing karena dominasi pasar satu perusahaan besar. Mengingat kesulitan kontrak berbasis perilaku yang disarankan oleh lembaga teori, mengasumsikan bahwa mayoritas klien akan bersikeras pada kontrak berbasis hasil ketika memperoleh produk dan layanan TI. strategi hanya dapat berhasil jika klien percaya diri, untuk dapat menentukan persyartan saat ini dan masa depan.

Hancox dan Hackney (2000) mewawancarai manajer TI untuk mencari dukungan agen teori dalam IT outsourcing. Dalam wawancara mereka, sulit untuk menemukan contoh beberapa ide dari teori keagenan, meskipun minoritas organisasi kecewa dengan aspek kinerja pemasok dan perilaku.

 LATAR BELAKANG CIO

Enns et al. (2003b) meneliti sejauh mana latar belakang teknis yang dimilki CIO. Latar belakang teknis dapat dikonseptualisasikan dalam berbagai cara, biasanya berpusat pada jenis pendidikan CIO dan pengalaman kerja. Responden dalam survei menilai pendidikan sebelumnya dan riwayat pekerjaan secara keseluruhan, dengan rinci sejarah pekerjaan pada skala (1 = non-teknis, 7 = sangat teknis). Skor rata-rata

dari peringkat ini digunakan untuk menghasilkan nilai teknis CIO keseluruhan. Kemudian, dari 69 tanggapan, 42 CIO diklasifikasikan sebagai teknis, sementara 27 CIO diklasifikasikan sebagai non-teknis.

Dalam survei lain dengan CIO (2003) pada pengalaman kerja, responden survei melaporkan bahwa mereka telah mejnjadi CIO atau menjadi kepala IT selamat rata-rata selama 4 tahun.

HUBUNGAN CIO –CEO

Membangun jaringan sosial yang kuat dan koalisi dalam sebuah perusahaan merupakan tugas penting untuk mereka yang bercita-cita menjadi CEO. Ketika menjadi CEO perusahaan, mereka tidak hanya memiliki persetujuan direksi, tapi juga dukungan dalam kelompok manajemen puncak (Shen & Cannella, 2002b).

Untuk CIO yang bercita-cita untuk menjadi CEO berikutnya, ia perlu untuk mengelola hubungan, mengembangkan koalisi, dan memahami dinamika kekuasaan dalam manajemen puncak.

Kualitas hubungan CEO-CIO mempengaruhi efektivitas CIO dan kesuksesan sebagai seorang pemimpin bisnis, serta nilai yang dapat diperoleh dari teknologi informasi.

Hubungan CIO dan CEO :

  • CEO dan CIO sering melihat hubungan antara bisnis dan informasi berbeda. CIO cenderung melihat peran dan kontribusi merekaoptimis. CEO, sebaliknya, lebih kritis
  • Sebagian CIO percaya bahwa mereka dipercaya dan dihormati pemimpin bisnis, sementara CEO lainnya memberi pandangan wajar tanpa pengecualian yang sama. Hal ini karena sebagian CEO memiliki rentang luas control, sedangkan TI hanyalah salah satu dari banyak prioritas.
  • Hubungan yang sehat  dengan CEO dan eksekutif lainnya sangat penting untuk CIO, karena CIO harus mengawasi bahwa tujuan TI selaras dengan tujuan CEO dan strategi bisnis  secara keseluruhan.
  • Empat jenis hubungan menggambarkan bagaimana CIO berhubungan dengan CEO:

ü  Beresiko

ü  Transaksional

ü   Kemitraan

ü  Azas kepercayaan

The Chief Information Officer – terjemahan Bab II part 3

Perilaku MempengaruhiCIO

Dalam peran CIO sebagai manajer senior, CIOsering bertanggung jawab untuk prakarsa dan implementasi sistem informasi yang vital bagi keberhasilan dan bahkan bagi kelangsungan hidup perusahaan. Dengan demikian, CIO harus berhasil mempunyai pengaruh dalam rangka untuk mencapai tujuan tersebut(Enns, Huff, &Golden,2003b).

Potensi Senior eksekutif CIO sistem informasi perusahaan- untuk memainkan peran penting dalam strategi dan proses perubahan pada perusahaan bisa dibilang lebih potensial dewasa ini daripada sebelumnya. CIO menghabiskan banyak waktu dalam mencoba untuk meyakinkan manajer teratas lainnya untuk berkomitmen terhadap prakarsa Sistem Informasi strategis, berbagi dalam visi untuk Sistem Informasi dan mengalokasikan sumber daya untukproyek-proyek Sistem Informasi.

Perilaku Lateral CIO dalam Mempengaruhi

Dalam rangka mengembangkan dan membawa ke hasil proyek sistem informasi strategis, CIO harus mampu secara efektif mempengaruhi rekan-rekan mereka. Enns,Gusar, dan Higgins ‘studi (2003a) menguji hubungan antara CIO perilaku yang berpengaruh dan sukses dalam mempengaruhi hasil, dan penelitian mereka disajikan di bawah ini.

Karena ketitidaktahuan secara intrinsik termasuk strategis atau penting,melobi seniormanajer tentang “sesuatu itu apa”,sangat menentukan gagasan mana yang diimplementasikan.Dalam konteks “melobi”, bagian penting dari peran strategis CIO adalah untuk memberikan sumbangan pikiran kepemimpinan untuk eksekutif puncak lainnya, meyankinkan mereka akan potensisistem informasi untuk mendukung dan meningkatkan strategi perusahaan. Salah satu caramelakukan ini adalah untuk mempengaruhi “perilaku yang pengaruh”yang proaktif untuk meyakinkan manajer atas lainnya untukmengalokasikan perhatian dan sumber daya untuk proyek-proyek sistem informasi strategis.

Sehingga, CIO memiliki tanggung jawab yang melekat untuk melakukannya. Keraguan seorang CIO untuk mengerahkanpengaruh dapat meningkatkan risiko bahwa agenda untuk SI akan dibentuk oleh yang lain, sumber daya yang kurang berpengetahuan.

Organisasi yang efektif menyadari bahwa memiliki manajer lini yang bertanggung jawabterhadap proyek SI yang kritis, meningkatkan kemungkinan penyebaran SI yang sesuai dan kesuksesan organisasi. Jika CIO ingin proposal aplikasi strategis diimplementasikan, iamemerlukan komitmen dari tim manajemen puncak, tanpa ada proyeka yang memiliki kesempatan keberhasilan yang lebih rendah. Demikian pula, literatur praktisi menunjukkanbahwa CIO efektif harus terampil  menerapkan kekuatan mempengaruhi mereka untuk mendorongkepala fungsional lainnya untuk menjadi mitra dengan mereka dan merangkul yang mempunyai gagasan-gagasan ini.

Di masa lalu, ketika sebagian besar CIO bukan bagian dari tim manajemen puncak, mereka sering diperlukan untuk menerapkan berbagai bentuk “mempengaruhi ke atas” dalam meyakinkan manajemen puncak untuk serius mempertimbangkan proyek-proyek sistem informasi strategis, dengan berbagai tingkatan sukses. Baru-baru ini, karena mereka telah mendapatkan penerimaan di tim manajemen puncak, CIO memerlukan keterampilan dalam menerapkan pengaruh lateral, untuk meyakinkanrekan-rekan mereka di bidang fungsional lainnya untuk berkomitmen dalam gagasan SI. Itu buktibahwa CIO mungkin kurang efektif daripada rekan-rekan eksekutif mereka unutk secara proaktifmengerahkan pengaruh di beda level. Sebagai contoh, CIO mungkin mencoba untuk menggunakan taktik “keras”seperti fatwa, yang tidak bekerja sebaiktaktik yang lebih “lembut” seperti persuasi danpartisipasi.

Dalam rangka untuk memperjelas konteks pengaruh CIO-rekan, penting untuk membedakan antara pengaruh dan otoritas. Otoritas dapat dilihat sebagai latihan yang sah daripengambilan keputusan yang mempengaruhi perilaku individu. Dengan demikian, bawahan setujutanpa pertanyaan dengan keputusan atasan dan bersedia menyisihkan setiap keputusan tentang kesesuaian permintaan atasan atau bersikap seolah-olah mereka setuju dengansuperior. Demikian pula, otoritas dapat dilihat sebagai tujuan di seluruh hirarkiposisi manajemen.

Secara umum dikenal juga seorang atasan bergantung pada saran atau informasi dariorang lain, termasuk bawahannya. Saran ini atau informasi bisa jadi pengaruh. Dengan demikian,seseorang dipengaruhi oleh informasi yang diterima, saran, bujukan, dansejenisnya. Yang penting, berbeda dengan otoritas yang mengalir ke bawah, pengaruh bisamenjadi multiarah. Dengan demikian, individu memiliki kapasitas untuk mempengaruhi atasan ataurekan. Penyebaran pengaruh memungkinkan aktor dari semua tingkatan dalam organisasi untuk membuat keahlian mereka dirasakan di wilayah keputusan tertentu. Perbedaan antaraotoritas dan pengaruh penting dalam situasi di mana CIO tidak memiliki otoritas resmi. Secara khusus, CIO terutama harus mengandalkan pengaruh untuk mempengaruhi pemikirandan perilaku rekan-rekan mereka.

Hubungan kerja yang baik dengan rekan-rekan adalah kondisi yang diperlukan untuk keberhasilaneksekutif TI. CIO memerlukan integritas dan keterampilan interpersonal untukmengembangkan hubungan-hubungan penting. Hubungan kerja yang efektif menjadikan CIO berhasil mendekati rekan-rekan secara personal, untukmelakukan kontak kausal dengan rekan-rekan untuk membahas inisiatif tersebut dan membangun dukungan sebelumproposal resmi dibahas. Perilaku pengaruh CIO terdiri dari sebuah bagian pentingyaitu komunikasi CIO-rekan yang mengarah pada pengembangan visi bersama dan keberhasilan proyek SIS.

Koalisi dan konsultasi taktik telah digunakan secara efektif untuk meyakinkan eksekutif dari dampak strategis potensial dari SI, untuk mendapatkan persetujuan dari eksekutif lainnya,untuk mencapai visi bersama dalam peran SI pada suatu organisasi, dan menciptakan kesan positif dari departemen SI. Persuasi rasional telah digunakan untuk mengidentifikasi penggunaan baru dari IT, menciptakan pandangan positif terhadap SI, dan untuk meyakinkan manajer atas kebutuhanuntuk koordinasi TI pusat yang lebih besar. Juga, taktik CIO digunakan untuk mengatasi resistensi untuk pelaksanaan SI termasuk tawar-menawar dengan sumber daya SI (yaitu, pertukaran) dan memilih anggota oposisi (yaitu, konsultasi).

Taktik Mempengaruhi dapat dipelajari dari seorang agen (yaitu, inisiator) yang mencoba untuk mendapatkan sesuatu dari target (yaitu, penerima). Berikut adalah beberapa contoh perilaku mempengaruhi:

• persuasi Rasional: Agen menggunakan argumen logis dan bukti faktual untuk membujuk target bahwa proposal atau permintaan adalah layak dan mungkin menghasilkan dalam pencapaian tujuan tugasnya.
• Konsultasi: Agen berusaha melibatkan partisipasi target dalam perencanaan strategi, aktivitas, atau perubahan yang mendukung target dan bantuan diperlukan, atau bersedia untuk memodifikasi proposal untuk menyesuaikan (deal) dengan masalah dan saran target.

• menjilat: Agen menggunakan pujian, sanjungan, perilaku ramah, atau membantu untuk membuat target dalam mood yang baik atau untuk berpikir baik tentang dia ketika meminta sesuatu.
• Permohonan Pribadi: Agen memohonkepada target perasaan loyalitas dan pertemanan terhadap dia ketika meminta sesuatu.

• Pertukaran: Agen menawarkan pertukaran nikmat, menunjukkan kesediaan untuk membalas di lain waktu, atau menjanjikan berbagimanfaat jika target membantu menyelesaikan tugas.
• taktik Koalisi: Agen mencari bantuan orang lain untuk membujuk target untuk melakukan sesuatu,atau menggunakan dukungan orang lain sebagai alasan untuk target untuk juga menyetujui.
• Tekanan: Agen menggunakan tuntutan, ancaman, sering memeriksa, atau pengingat yang gigih untuk mempengaruhi target untuk melakukan apa yang dia inginkan.

Perilaku mempengaruhi, dan efektivitas mereka, bervariasi tergantung pada apakah targetadalah bawahan, rekan, atau atasan.Misalnya, persuasi rasional sering dihubungkan
dengan pengaruh efektif ke atas, sedangkan perilaku tekanan lebih umum diasosiasikan dengan pengaruh ke bawah dan paling efektif di bawah kondisi ini.

Pengaruh menyebabkan sejumlah hasil yang memungkinkan. Hasil Pengaruh mungkin termasukkomitmen, kepatuhan, dan resistensi. Komitmen ini terbukti ketika targetmenampilkan antusiasme yang kuat dan upaya khusus melampaui apa yang diharapkan. Pemenuhanterjadi ketika target menyelesaikan permintaan tetapi apatis dan membuat minimalusaha. Perlawanan ditampilkan bila target menghindari melakukan aksi yang diminta dengan berargumentasi, menunda, dan sebagainya.

TeoriSosialisasi

           

Enns et al. (2003b) membingkai analisis mereka tentangperilaku mempengaruhi CIO pada Teori sosialisasi, dan deskripsi berikut diadopsi dari pekerjaan mereka. Sosialisasi,
secara umum, adalah proses dimana seorang individu belajar dan mengadopsi norma-norma,
sistem nilai, dan pola perilaku kelompok. Sebagai contoh, anggota organisasi baru
belajar bagaimana bertindak dalam lingkungan mereka yang berbeda dengan pengamatan dan
interaksi dengan anggota senior. Sosialisasi juga dilakukan secara formal
melalui program orientasi, misalnya. Yang paling penting adalah perilaku dan
norma yang dipelajari melalui pengalaman organisasi awal, seperti pekerjaan pertama
atau pengalaman universitas, karena mereka mengarah pola perilaku yang relatif stabil.
Dengan demikian, teori sosialisasi berpendapat bahwa seorang manajer yang baru dipromosikan akan terusuntuk terlibat dalam perilaku yang dapat diterima dan diperkuat dalamlingkungan kerja manajer sebelumnya. Hal ini sesuai dengan konsep peran nyata dan laten.
Peran nyata fokus pada cara norma kelompok menghasilkan kesamaan yang ditentukan dalam
perilaku orang-orang dengan peran setara. Peran laten relatif stabil dandiperoleh melalui berbagaitingkat komitmen untuk keterampilan profesional, orientasi referensikelompok, dan loyalitas terhadap organisasi.

Konsep peran laten menunjukkan bahwa orang yang memainkan peran nyata yang berbedamungkinakan menjalankan peran laten serupa dan, sebaliknya, bahwa mereka yang  melakukan Peran nyata yang samamungkin memainkan peran laten yang berbeda. Konsep peran laten mungkin
kemudian membantu dalam meperhitungkanperbedaan-perbedaan (dalam perilaku atau keyakinan) antaramereka dalam peran nyata yang sama.

Konsep peran laten penting dalam memahami CIO karenaperan laten
dapat mempengaruhi perilaku CIO yang memiliki latar belakang teknis yang lebih besar. Meskipun
fakta bahwa mereka memiliki fungsi dalam peran nyata seorang CIO, dengan harapan bahwamereka berperilaku dengan cara yang ditentukan, CIO dapat terus bertindak keluar dariperan laten mereka, danberperilaku lebih seperti rekan-rekan teknologmereka.

Teori Sosialisasi juga menunjukkan bahwa pengalamanpekerjaan dan pendidikan
individu memiliki pengaruh pada penggunaan perilaku mempengaruhi. Telah dikemukakanbahwa individu dengan latar belakang teknis yang lebih besar, berbeda dengan mereka yang memilikilatar belakang teknis yang terbatas, cenderung memiliki pengalaman yang berbeda yang mempengaruhi
penggunaan perilaku mempengaruhi mereka. Orang berorientasi teknis, menurut pendukungperspektif ini, cenderung berurusan dengan benda-benda dan hal-hal, yang lebih terfokuspadafokus, dankurangdalam hubungan terpusat. Selain itu, sosialisasi individu terlatihsecarateknis berbeda dengansosialisasi manajer takterlatihsecara teknis. Misalnya,individu berorientasi teknis sering terfokus pada kontribusidariprofesimereka,terhadap organisasi mereka.

Sebuah instrumen survei dikembangkan oleh Enns et al. (2003b) dan menargetkanCIO yang bekerjadi perusahaan-perusahaan AS dan Kanada. Anehnya, hasil survei tidak mendukungterhadapperhitungan stereotip seorangCIO atau teori sosialisasi yang diterapkan pada CIO.

Pengalaman Kerja

 Menurut McCall (2004), sumber utama dalambelajarmemimpin, sejauhkepemimpinan dapat dipelajari, adalah denganpengalaman. Dia berpendapat bahwa peran yang dimainkan olehpelatihan dan program formal lainnya relatif sederhana dibandingkan dengan jenis lain daripengalaman. Implikasi dari keyakinan ini agak mendalam, karena menunjukkanbahwa pengalaman (umumnyaberupa penugasan), daripada program-program,seharusnya membentuk intipengembangan eksekutif.

Pengalaman kerja CIO dapat ditangkap dengan menggunakan tiga ukuran: kuantitatif, kualitatif, dan interaksi (Dawson & Watson, 2005). Ukuran kuantitatif adalah ukuranberdasarkan jumlah dan waktu. Pengukuran berbasis waktu adalah pengukuran tradisionaldari lamanya waktu yang dihabiskan bekerja dalam tugas, pekerjaan, atau organisasi dan operasionaldalam hal masajabatan. Sejumlahpengukuranberupa berapa waktusuatu tugas telahdilakukan dan mencerminkan kesempatan untuk berlatih dan menyempurnakan tugas. Namun,pengukuran kuantitatifhanyamenyediakan sedikit wawasan tentang nilai pengalaman karenabelajar dari pengalaman tidak otomatis. Beberapa orang datang pergi tanpa apa-apa, pelajaran yang salah, atau hanya sebagian dari apa yang mereka telah pelajari (McCall, 2004).

Ukuran kedua adalah kualitatif. Pengalaman kerja berhubungan dengan pembelajaranketika mereka menantang individu, dan tantangan mungkinsebagianbesar terjadi ketikaada kurang-kesesuaian antara pengetahuan individu, keterampilan, dan kemampuandan tuntutan tugas. Dua orang dengan pekerjaan, organisasi,dan masa jabatan posisiyang sama dapat mempunyaisejumlah tantangan yangbervariasidalampengalaman kerjadan menghasilkanprestasi kerja. Ukuran kualitatif mencakuptantanganini dan memungkinkan analisis yang lebih penuh nilai darisekadar pengalaman kerja. Nilaiinipaling mewakili sifat spesifik situasi kerja yang berkontribusi terhadap kekayaan pengalaman yang terbangun, seperti variasi dan dalamnya tugas dan tanggungjawabsuatu pekerjaan, jenis-jenis tantangan yang dihadapi dalam tugas,atau kompleksitas tugas. Ukuran kualitatif direpresentasikan dengan baik olehsifat spesifik situasi kerja yang berkontribusi terhadap kekayaan pengalaman yang dibangun, seperti variasi dan luasnya tugas dan tanggung jawab suatu pekerjaan, jenis-jenis tantangan yang dihadapi dalam tugas, atau kompleksitas
dari tugas (Tesluk & Jacobs, 1998). Ukuran kualitatif dapat meliputi: (1) tanggung jawab yang tidakfamiliar, (2) pengarahan baru, (3) masalah lama yang diwariskan, (4) masalah dengankaryawan, (5) taruhan tinggi, (6) ruang lingkup dan skala, (7) tekanan eksternal, (8) pengaruhtanpa kewenangan; (9) bekerja lintas budaya; (10) keragaman kerja kelompok (Dawson &Watson, 2005).

Ukuran ketiga adalah interaksi antara dimensikualitatif dan kuantitatif dan termasuk kepadatanpengalaman, penempatan dalam karier, dan kekritisandari pengalaman kerja. Kepadatan ini dimaksudkan untuk menangkap intensitas pengalaman(Tesluk & Jacobs, 1998). Pengalaman yang sangat banyak (padat)memiliki lebih banyak tantangan dalam jangka waktu pendek dan berkaitan dengan perkembanganpengalaman.Ini sangat penting karena memiliki pengaruh proporsionaldalampembelajaran dan lintasan karir individu. Iniadalah penugasanjenjangkarir (Quinones, Ford, & Teachout, 1995).

KerangkaUkuranPengalamanKerja( diadopsidariQuinones et al., 1995)

Jumlah

Waktu

Tipe

Organisasi JumlahOrganisasi MasaberlakuOrganisasional KedewasaanOrganisasi
Pekerjaan JumlahTugas Masaberlakupekerjaan Kompleksitaspekerjaan
Tugas Jumlahwaktudalammelakukansatutugas Masatugas KesusahanTugas

Menurut Quinones et al. (1995), pengalaman kerja mengacu pada peristiwa yang dialami oleh seorang individu yang berhubungan dengan kinerja beberapa pekerjaan. Mereka menciptakanKerangka dua dimensi dariukuran pengalamankerjayang dapatbervariasi. Dimensi modus pengukuran (jumlah, waktu, dan tipe) dan tingkatspesifisitas (tugas, pekerjaan, organisasi) yang membentuk sembilan kategori yang terpisah atasukuranpengalaman kerja, seperti yang diilustrasikan pada Gambar berikut ini.

gambar 1

Ketika menerapkan kerangka kerja dalam Gambar di ataspada pengalaman CIO, bisa dikatakanbahwa semakindekatkesesuaianposisi dan tugas dengan posisi dan tugas dari seorang eksekutif puncak,makin relevan CIO menjadikandidat untuk posisi CEO. Sebagai contoh,indikasi kompleksitas pekerjaan, mungkin jenis orang-orang yang terlibat dalammasalah yang sama seperti CIO.

Menurut Dawson dan Watson (2005), tujuan dari pengalaman kerja adalah untuk membangunpengetahuan yang diperlukan untuk menjadi sukses. Hal ini sering disebut sebagai pengetahuan tacit(Hedlund et al., 2003). Pengetahuan tacit adalah faktor kecerdasan praktis dandinyatakan dalam frase sehari-hari seperti akal sehat. Hasil pengetahuan tacit daripemahaman pengalamankerja dan merepresentasikan kemampuan individu untuk belajar darimasalah sehari-hari.

Dawson dan Watson (2005) menunjukkan adanya hubungan kausal antara pengalaman kerjadan pengetahuan tacit, dan antara pengetahuan tacit dan efektivitas CIO, seperti
diilustrasikan pada gambardiatas. Hal ini diasumsikan bahwa ukuran kuantitatif pengalaman kerja,ukuran kualitatif pengalaman kerja, serta ukuran interaksi pengalamankerjasemua akan berkorelasidengan pengetahuan tacit seorang CIO. Selain itu, pengetahuan bisnis tacit CIO, pengetahuan tacit SI, pengetahuan tacit politik, pengetahuan tacit kekuasaan, dan pengetahuan tacit operasi, semua akan berkorelasi denganefektivitas CIO.Kebanyakan studi kepemimpinan CIO menggunakan perspektif berbasis peran. Dawsondan Watson (2005) menyajikan enam peran CIO yang berbeda:

  1.  IT pendidik: fokuspada memastikan bahwa fondasi manusia untukinovasi. Dalam perannya ini, CIO adalah juara untuk melek komputer.
  2. IT pengawasan kontrak: memastikan bahwa kemitraan strategis dengan vendor eksternal dioptimalkan. Dalam perannya ini, CIO bertanggung jawab terhadap negosiasi dan pemenuhan kontrak.
  3. IT support / penyedia utilitas: berfokus pada dukungan klasik TI, memastikan bahwa operasional Unit TI efisien dan efektif. Dalam perannya ini, CIO memastikan bahwa unit TI responsif terhadap kebutuhan pelanggan.
  4. Integrator: berkaitan dengan integrasi pengembangan nilai tambah antara dan antar unit bisnis serta dengan mitra eksternal. Dalam perannya ini, CIO mengarahkan upaya untuk membangun sistem pengiriman yang terintegrasi.
  5. Informaticist/IT strategist: bersangkutan dengan pengembangan manajemen data suara dan rencana dan proses TI. Dalam perannya ini, CIO memastikan bahwa data organisasi aman dan rahasia.M
  6. Mitra bisnis / strategist: berkaitan dengan isu-isu yang berkaitan dengan organisasi luar unit TI yang lebih besar. Dalam perannya ini, CIO membantu untuk membentuk keseluruhan misi dan visi organisasi

Career anchor CIO mungkin memiliki efek moderat pada hubungan antara pengetahuan tacit dan efektivitas CIO, seperti yang diilustrasikan pada gambar di atas. Career anchor adalah konsep berfokus pada pola bakat yang dirasakan sendiri, motif, dan nilai-nilai, yang berfungsi untuk membimbing, membatasi, menstabilkan, dan mengintegrasikan karir CIO. Menurut Feldman dan Bolino (1996), konsep Career anchor menunjukkan bahwa orang mengembangkan “karir dalam karir” setelah kemampuan sejati mereka, kebutuhan, dan nilai-nilai telah mengkristal melalui berbagai pengalaman kerja di dunia nyata. Apalagi, sekali terbentuk, identitas-identitas yang stabil (Career anchor) memiliki konsekuensi signifikan bagi kepuasan karir individu dan stabilitas kerja.

Konsep Career anchor menyediakan empat kontribusi kunci. Pertama, mengusulkan bahwa identitas karir yang stabil berkembang melalui pengalaman kerja konkrit  di dunia nyata. Kedua, itu menyoroti berbagai karir dalam pekerjaan. Ketiga, perbedaan dalam jalur karir bisa sejelas antara orang-orang berbeda nyata di pekerjaan. Akhirnya, sebagai individu yang membuat pilihan tentang pekerjaan, Career anchor berfungsi sebagai kekuatan constraining (Dawson & Watson, 2005).

 

 

Terjemahan dari Petter Gottschalk. 2006. CIO and Corporate Strategic Management. IGP